Perjalanan Karir Grup Musik Religi DEBU

Mereka lahir di Amerika Serikat sebagai Dust on the Road yang kemudian hijrah ke Indonesia dan berganti nama menjadi DEBU.
Grup musik religi, DEBU. (Foto: Tagar/Instagram @debu.official)

TAGAR.id, Jakarta - Lantunan musik dari grup musik religi DEBU sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Mereka pertama kali hadir di tahun 2001.

Dikutip dari laman resmi, grup musik religi DEBU, Kelompok pemusik muslim Sufi ini mengombinasikan banyak instrumen musik yang berbeda menjadi sebuah harmoni. Mereka memadukan Timur dan Barat, akustik dan elektrik, tradisional dan kontemporer. Hasilnya, musik yang kaya dan penuh warna, baru dan menarik.

Perkusi yang dimainkan DEBU terdiri dari drum ala Barat, Turki, Arab, Persia, Peruvia dan Persia. Musiknya semakin kaya dengan biola, baglama Turki, instrumen senar pendek oud yang mirip kecapi, alat musik santur dari Iran, instrum qanun dari Timur Tengah, gitar akustik, keyboard dan bass. Perpaduan itu membuat musik DEBU bagaikan orkestra musik dunia versi mini.

Grup ini bernyanyi dalam sembilan bahasa, liriknya yang inspiratif ditulis oleh Shaykh Fattaah, sementara sebagian besar musiknya dikomposisi oleh Mustafa Daood, arranger dan juga vokalis utama.

Dilansir dari berbagai sumber, DEBU lahir di Amerika Serikat sebagai Dust on the Road yang kemudian hijrah ke Indonesia dan berganti nama menjadi DEBU.

Album perdananya adalah "Mabuk Cinta" yang rilis pada 2003 dan disajikan dalam dua bahasa: Indonesia dan Arab. Mereka kemudian meluncurkan album lain seperti "Makin Mabuk", "Nyawa dan Cinta", "Gubahan Cinta", "Hep Beraber", "Dianggap Gila".

DEBU juga tampil di berbagai kota di Indonesia. Mereka turut meramaikan Festival Masjid Bersejarah dan Keraton di Masjid Istiqlal pada 2007, kemudian tampil di Konser Ambon Jazz Plus Festival 2009, menyanyikan musik yang liriknya berkisah soal perdamaian, cinta, kerinduan terhadap Yang Maha Esa dan pesan islami di hadapan ribuan umat muslim. DEBU juga menghadiri Konser Kopi Pancong di Pontianak pada 2011, acara Toraja Internasional Festival 2013 di Bukit Ge'tengan yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Acara yang bertajuk kemanusiaan juga lekat dengan mereka. DEBU pernah berpartisipasi dalam Malam Kepedulian "Bersatu Bantu Korban Kelud" dan menyampaikan pesan untuk korban bencana alam gunung Kelud pada 2014.

Pada 2022, DEBU juga menjadi salah satu penampil di Muslim Weekland di Bogor. []



Baca Juga




Berita terkait
Fakta-Fakta Kecelakaan Rombongan Grup Musik DEBU
Dikabarkan mobil yang membawa grup musik DEBU menyeruduk bagian belakang truk dari jalur yang sama hingga mengalami ringsek
Grup Musik DEBU Alami Kecelakaan di Tol Pasuruan, 2 Orang Meninggal Dunia
Beranggotakan 12 orang, Sebagian besar anggota DEBU berasal dari Amerika Serikat, ada juga yang dari Swedia, Inggris, Malaysia dan Indonesia.
Ipda Imam Agus Husen Meninggal Akibat Kecelakaan usai Pengamanan Demo
Kematiannya tak berkaitan dengan aksi pengamanan saat demo.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.