Perjalanan Karier Tenis Maria Sharapova

Petenis wanita asal Rusia, Maria Sharapova, memutuskan pensiun dari karier olahraga pada umur 32 tahun sejak Rabu, 26 Februari 2020
Petenis Maria Sharapova (Foto: mariasharapova.com)

Jakarta - Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, petenis wanita asal Rusia, Maria Sharapova, memutuskan pensiun dari karier olahraga. Sharapova mengumumkan pengunduran dirinya sebagai atlet profesional melalui esai di laman Vanity Fair pada Rabu, 26 Februari 2020.

"Aku baru untuk hal ini, jadi tolong maafkan aku. Tenis - aku ucapkan selamat tinggal," tulis Maria Sharapova.

"Begitulah caraku menguji dan mengukur pertumbuhan diriku. Dan apa pun yang menjadi pilihanku untuk bab berikutnya, gunung selanjutnya, aku akan terus mendorong. Aku masih mendaki. Aku masih akan tumbuh," tutup Sharapova dalam esainya.

Maria Sharapova dikenal sebagai atlet tenis wanita profesional. Kecintaanya pada tenis dimulai sejak usianya 4 tahun kala Sharapova kecil menemani ayahnya, Yuri Sharapova, bermain tenis di sebuah lapangan di Sochi, Rusia. Sejak saat itu, dia mulai rajin berlatih tenis bersama ayahnya di taman-taman lokal.

"Aku memukul bola tenis pertamaku di lapangan ini saat aku berusia 4 tahun, jadi tentu saja (tenis) punya tempat khusus di hatiku," tulisnya di laman mariasharapova.com.

Sharapova menerima pelajaran tenis profesional pertamanya dari mantan pelatih tenis asal Rusia, Yuri Yutkin. Yuri takjub melihat permainan Sharapova yang telah mampu mengkoordinasikan mata dan tangannya dengan baik di usia kanak-kanak.

Selanjutnya, pada usia 9 tahun, setelah menerima beasiswa untuk berlatih tenis di Nick Bollettieri Tennis Academy, Sharapova bersama ayahnya pindah ke Florida.

Tepat di ulang tahunnya yang ke-14, perempuan kelahiran 19 April 1987 ini memulai karir profesionalnya sebagai atlet tenis dan menyabet posisi runner-up dalam turnamen junior Wimbledon dan Franch Open pada 2002.

maria2Nordstrom NYC Flagship Opening Party Maria Sharapova (Foto: mariasharapova.com).

Sejak saat itu, nama Sharapova mulai jadi perbincangan publik dan media. Ia pun tak luput dari sorotan para penggemar olahraga tenis di seluruh penjuru dunia.

Sharapova menjadi wanita Rusia pertama yang naik ke peringkat teratas olahraga pada 2005. Di tahun berikutnya, ia sukses meraih gelar Grand Slam keduanya di U.S Open. Ia pun masuk dalam daftar 5 petenis wanita terbaik pada 2007.

Perjalanannya sebagai atlet tenis tak selalu mulus. Di tahun yang sama, dikala namanya berada dalam jajaran petenis wanita terbaik, Sharapova mengalami cedera bahu serius. Hal itu membuat performanya di lapangan menurun dan beberapa kali menelan kekalahan. Ia pun memutuskan absen sejenak.

Cedera bahunya memburuk. Maria kembali vakum pada tahun 2008. Satu tahun kemudian, Maria memutuskan menjalani operasi demi menyembuhkan cedera bahunya dan rehat dari lapangan tenis hingga 2010. Pada 2011, Maria kembali memegang raket.

Tak lama setelah kembali ke lapangan tenis, secara tak sengaja, Sharapova tersandung kasus penggunaan obat-obatan terlarang

Pada Maret 2016, Sharapova mengumumkan bahwa ia telah gagal dalam tes narkoba untuk ajang Australia Open. Pada konferensi pers, Sharapova mengaku kalau dirinya positif Mildronate. Obat yang digunakan untuk masalah kesehatan yang dialaminya sejak 2006. Jenis obat ini dimasukan dalam daftar obat terlarang oleh World Anti-Doping Agency's (WADA) pada Januari 2016.

Sharapova telah menggunakan Mildronate selama 10 tahun dan tidak tahu kalau aturannya telah berubah.

Meski begitu, Sharapova menerima sanksi dari pengadilan berupa skorsing selama dua tahun.

Menurut Sharapova, skorsing selama 2 tahun terlalu berlebihan dan tidak adil. Pasalnya, ia mengaku tidak tahu kalau obat yang digunakannya telah masuk dalam daftar obat terlarang.

"Aku tidak melakukan kesalahan apa pun dengan sengaja, namun mereka berusaha mencegahku bermain tenis selama dua tahun. Aku akan segera mengajukan banding atas keputusan ini," tulis Sharapova melalui Facebook.

Pada Oktober 2016, Court of Arbitration for Sport menerima banding Sharapova. Hukumannya pun berkurang menjadi 15 bulan dan memungkinkan Sharapova untuk tampil di berbagai kompetisi internasional pada 2017.

Setelah hukumannya berakhir, pada April 2017, Sharapova kembali tampil apik dalam ajang Porsche Tennis Grand Prix. Ia sukses memenangkan gelar Women's Tennis Association (WTA) pertamanya di Tianjin Open pada Oktober.

Cedera fisik yang dialaminya tampaknya tak kunjung sembuh. Hal tersebut mengganggu kinerja tubuh Sharapova saat bertanding dan mengayunkan raket. Satu bulan usai kekalahannya pada putaran pertama Australia Open, Sharapova memutuskan untuk menyudahi karier tenisnya. 

Data dan fakta mengenai Maria Sharapova (Antara):

Tempat tinggal: Brandenton, Florida, AS

Tanggal lahir: 19 April 1987 (saat ini berusia 32 tahun)

Tempat lahir: Nyagan, Rusia

Tinggi badan: 188 cm

Berat badan: 59 kg

Tangan dominan: tangan kanan (backhand dua tangan)

Tanggal beralih menjadi petenis pro: 19 April 2001

Pendapatan sepanjang karier: 38.777.962 dolar Laman resmi: www.mariasharapova.com

Akun Twitter: @MariaSharapova

Detail mengenai kariernya: 

Gelar tunggal WTA: 36

Glar ganda WTA: 3

Gelar Grand Slam: Australian Open 2008, French Open 2012 dan 2014, Wimbledon 2004, dan US Open 2006

Gelar WTA Championship: 2004

Piala Fed: 2008

Olimpiade: Medali perak London 2012

Peringkat tertinggi: 1 (selama 21 pekan sebagai petenis peringkat satu dunia)

Peringkat saat ini: 373

Catatan menang/kalah sebagai petenis tunggal: 645/171

Daftar pelatih: Yuri Sharapov (awal karier), Michael Joyce (2008-200), Thomas Hogstedt (2010-2013 dan 2018-2019), Jimmy Connors (2013), Sven Groneveld (2013-2018), Riccardo Piatti (2019-2020). []

Berita terkait
Maria Sharapova Ikut Turnamen Tenis Brisbane
Setelah absen beberapa turnamen sejak Amerika Terbuka 2019, petenis Rusia Maria Sharapova kembali ke lapangan tenis yang dia mulai dari Brisbane
Maria Sharapova Siap Tambah Gelar Grand Slam
Petenis berusia 31 tahun asal Rusia itu kembali setelah larangan doping 15 bulan di Grand Prix Stuttgart April lalu.