Perempuan Pelaku Aksi Lepas Handuk di Depan Driver Ojol, Derita Gangguan Jiwa

Perilaku eksibisionisme merupakan gangguan kejiwaan yang cukup langka.
Seorang perempuan memakai handuk cokelat viral di media sosial. Di depan pengendara ojek online yang mengantarkan pesanannya, perempuan itu diduga sengaja melepas handuk yang dipakainya. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 9/2/2019) - Perempuan pelaku aksi lepas handuk di depan driver ojek online yang beberapa hari lalu viral di dunia maya, diduga memiliki gangguan kejiwaan yang disebut gangguan perilaku eksibisionisme.

Perilaku eksibisionis adalah kondisi dimana seseorang memiliki dorongan, fantasi, atau perilaku mengekspos bagian tubuh pribadi atau bagian tubuh tertentu kepada orang lain, utamanya kepada orang asing.

Hal tersebut dikemukakan oleh Psikolog Universitas Indonesia Shahnaz Safitri, melalui wawancara tertulis dengan Tagar News, Jum'at (8/2) malam.

"Ekshibisionis itu salah satu bentuk penyimpangan seksual dimana pelaku mendapatkan kepuasan seksual melalui tindakan mengekspos bagian pribadi kepada orang lain dengan tidak terduga," papar Shahnaz

"Sama saja dengan gangguan kejiwaan atau gangguan mental, tapi lebih specific jika disebut gangguan perilaku seksual," imbuh Shahnaz Safitri.

Pengidap eksibisionis biasanya dengan percaya diri menunjukkan alat kelaminnya ke orang lain. Lebih parah lagi, banyak penderita eksibisionisme juga memiliki keberanian untuk melakukan masturbasi di depan orang lain.

Kendati demikian, kecenderungan untuk melakukan perkosaan terhadap korban, sangat kecil dilakukan.

Perilaku eksibisionisme dapat menjangkit di kalangan  usia remaja hingga yang sudah berusia dewasa, baik pria maupun wanita. Penderita gangguan kejiwaan ini disebut Shahnaz akan merasakan sensasi  kepuasan jika ada yang terkejut atau bahkan terangsang jika melihat bagian pribadi tubuhnya.

"Mereka cenderung butuh sensasi ketika ada orang lain yang kaget atau takut dengan tindakannya mengekspos bagian dirinya itu. Merasa ada dominansi terhadap orang lain," terang Shahnaz.

"Nah sering juga setelah dia ngangetin orang lain, dia pulang ke rumah untuk langsung berhubungan badan dengan pasangannya yang sah. Karena mood nya sudah dapet. Jadi tidak sekali untuk memperkosa. Walaupun ada juga sih yang memang bergerak ke arah pemerkosaan," tambahnya.

Perilaku eksibisionisme merupakan gangguan kejiwaan yang cukup langka, meski begitu, fenomena ini kerap dijumpai di tengah masyarakat Indonesia belakangan ini.

Maraknya perilaku eksibisionisme di Indonesia sendiri sejatinya sudah terjadi sejak lama, namun kian terkuak seiring pertumbuhan teknologi internet dan sosial media.

Menurut penelusuran Tagar News dari berbagai sumber, kasus perilaku eksibisionisme sudah pernah menjadi pembicaraan dan pemberitaan sejak tahun 2008.

Pengguna kereta listrik (KRL/Kini Commuterline) yang waktu itu gerbongnya masih banyak yang tidak belum berlampu, kerap mendapatkan pelecehan seksual dalam perjalanan.

Salah satu jenis pelecehan yang terjadi adalah perilaku eksibisionis, dimana penumpang pria membuka resleting dan mengeluarkan alat kelaminnya, sambil menunjukkan kepada salah satu atau beberapa penumpang wanita di dalam kereta.

Maraknya perilaku eksibisionis di kalangan pengguna KRL saat itu, membuat pihak PT KCJ (kini KCI) sebagai pengelola layanan KRL, mengeluarkan kebijakan kereta khusus wanita pada tahun 2010.

Seperti yang sempat diberitakan sebelumnya, beredar video viral berisi adegan perempuan yang dengan sengaja membuka handuk yang ia kenakan, dihadapan seorang pengemudi ojek online.

Saat ditelusuri lebih lanjut, ternyata perempuan tersebut sudah kerap memamerkan bagian vital tubuhnya di tempat umum dan sengaja direkam dalam bentuk video.

Ada beberapa video perempuan tersebut yang tersebar di media sosial. Dia sengaja membuka pakaian dalamnya di tempat umum seperti di mal, restoran, mobil, dan bahkan di jalanan ramai. Bahkan dia pernah memamerkan bagian vital tubuhnya kepada sopir mobil online yang ditumpanginya. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.