Perdagangan Ilegal Satwa Liar di Myanmar Meningkat

Sebuah laporan oleh World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan semakin banyak pembelian ilegal satwa liar secara online di Myanmar
Dalam foto tak bertanggal yang dirilis oleh World Wildlife Fund ini, seorang wanita menjual biawak, tupai, dan burung liar di pasar Attapeu, Laos (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Sebuah laporan oleh World Wildlife Fund (WWF) menunjukkan semakin banyak pembelian ilegal satwa liar secara online di Myanmar, mengancam populasi spesies yang terancam punah dan kesehatan masyarakat.

Laporan yang dirilis oleh World Wildlife Fund (WWF) pada Jumat, 1 April 2022, menemukan bahwa penegakan larangan transaksi ilegal satwa liar secara online di Myanmar telah melemah di tengah gejolak politik setelah kudeta militer tahun 2021.

Menurut laporan tersebut, aktivitas jual beli yang hampir semuanya melibatkan hewan hidup naik 74% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 11.046 transaksi. Dari 173 spesies yang diperdagangkan, 54 diantaranya adalah spesies yang terancam punah secara global.

Peneliti mengidentifikasi 639 akun Facebook milik pedagang satwa liar. Grup perdagangan online terbesar memiliki lebih dari 19.000 anggota dan belasan postingan per minggu. Hewan-hewan yang dibeli dan dijual diantaranya termasuk gajah, beruang, siamang, kijang Tibet, trenggiling, dan kura-kura raksasa Asia. Yang paling populer adalah berbagai spesies monyet yang sering dibeli sebagai hewan peliharaan.

Sebagian besar hewan yang diiklankan untuk dijual diambil dari alam liar. Hewan yang diperdagangkan diantaranya termasuk musang dan trenggiling yang telah diidentifikasi sebagai vektor potensial dalam penyebaran penyakit seperti SARS dan Covid-19.

Penjual satwa dilindungiDua pelaku penjual satwa dilindungi ditangkap tim gabungan BKSDA Sumbar. (Foto: Tagar/BKSDA Sumbar)

1 Risiko mutasi penyakit baru

Shaun Martin, yang mengepalai proyek kejahatan dunia maya WWF wilayah Asia-Pasifik, mengatakan pemantauan perdagangan satwa liar online menunjukkan spesies yang berbeda disimpan berdekatan, bahkan terkadang di kandang yang sama.

"Dengan rekam jejak Asia sebagai tempat berkembang biaknya banyak penyakit zoonosis baru-baru ini, peningkatan tajam dalam perdagangan online satwa liar di Myanmar sangat memprihatinkan,” katanya

Para ahli mengatakan, perdagangan spesies liar yang tidak diatur dan interaksi yang dihasilkan antara spesies liar dan manusia meningkatkan risiko mutasi penyakit baru. COVID-19 adalah salah satu dari banyak penyakit yang bermula dari hewan.

"Perdagangan satwa liar ilegal menjadi perhatian serius dari sudut pandang pelestarian dan konservasi keanekaragaman hayati dan potensi dampaknya terhadap keamanan kesehatan,” kata Mary Elizabeth G. Miranda, pakar penyakit zoonosis dan CEO Alumni Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan Yayasan di Filipina.

Perdagangan Satwa Dilindungi di AcehPetugas BKSDA Aceh memperlihatkan kulit harimau Sumatera dalam konferensi pers di Mapolda Aceh, Selasa, 10 November 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

2 Dikirim menggunakan bus

Media sosial dan platform online lainnya di seluruh dunia telah berupaya menindak perdagangan ilegal burung, reptil, mamalia, dan satwa lainnya. Di Myanmar, sebagian besar perdagangan satwa liar dilakukan melalui Facebook. Koalisi untuk Mengakhiri Perdagangan Satwa Liar online telah memblokir atau menghapus akun orang-orang yang terlibat dalam transaksi tersebut. Namun, seperti yang terjadi di tempat lain, akun baru sering kali muncul tak lama setelah akun lama diblokir, sehingga menghambat penindakan, catat laporan itu.

Menyoroti kurangnya penegakan hukum, orang-orang yang terlibat dalam perdagangan satwa liar ilegal di Myanmar sering menggunakan metode sederhana untuk memindahkan hewan dan produk hewan – dengan bus menjadi alat transportasinya.

Studi oleh WWF di Myanmar berfokus pada perdagangan online hewan dan makhluk lain di dalam negeri, meskipun ada beberapa impor dari negara tetangga Thailand, terutama burung seperti burung enggang dan kakatua jambul salmon.

Beberapa kesepakatan mungkin melibatkan hewan atau beberapa bagian hewan yang dikirim ke Cina, menurut laporan tersebut. Kelompok konservasi mengatakan pihaknya merencanakan studi di masa depan untuk lebih memahami peran Myanmar dalam perdagangan global spesies yang terancam punah [yas/ha (AP)]/dw.com/id. []

2 Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap di Aceh

Polda Jatim Gagalkan Perdagangan Satwa Dilindungi

4 Upaya BKSDA Resor Agam Jaga Ekosistem Satwa Liar

Fakta Hewan Trenggiling yang Banyak Diperdagangkan di Dunia

Berita terkait
Polda Aceh Tangkap Pelaku Perdagangan Orang Utan
Polisi menangkap 4 orang yang diduga melakukan jual beli seekor orang utan Sumatera (pongo abelin) di Aceh.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.