Perang Diplomatik Antara Amerika dan Rusia Terus Berlanjut

Semua adalah bagian dari proses pembaruan visa yang harus dilalui oleh diplomat Rusia yang bekerja di Amerika Serikat setiap tiga tahun
Kantor Kedutaan AS di Moscow, Russia, 11 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak ada permainan politik di balik keputusan untuk meminta 24 diplomat Rusia meninggalkan AS pada 3 September 2021.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan itu semua adalah bagian dari proses pembaruan visa yang harus dilalui oleh diplomat Rusia yang bekerja di Amerika Serikat setiap tiga tahun.

jubir kemlu AS Ned PriceJuru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, di Kantor Departemen Luar Negeri, Washington, DC, AS, 2 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Brendan Smialowski/Pool via REUTERS)

“Batas tiga tahun pada validitas visa untuk diplomat Rusia bukanlah hal baru. Ketika visa kedaluwarsa, seperti yang Anda ketahui, orang-orang itu diharapkan untuk meninggalkan negara ini atau mengajukan permohonan perpanjangannya,” kata Price memberi penjelasan.

Tetapi para pejabat Rusia mengatakan Amerika pada dasarnya memaksa para diplomat Rusia itu meninggalkan Amerika Serikat karena “prosedur penerbitan visa yang diperketat.”

kedubes rusia di washingtonKedutaan Besar Rusia di Washington, Kamis, 15 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Langkah Amerika itu dilakukan tidak lama setelah Rusia melarang Amerika mempekerjakan warga negara Rusia dan warga negara ketiga di kedutaannya di Moskow.

Larangan itu memaksa Amerika untuk memberhentikan lebih dari 180 karyawan lokal, dan itu memberikan lebih banyak tekanan pada Kedutaan Amerika (lt/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Amerika dan Rusia Bentrok Soal Staf Kedutaan Kedua Negara
Amerika dan Rusia bentrok pada Senin, 2 Agustus 2021, mengenai staf yang diizinkan di kedutaan masing-masing
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.