Amerika dan Rusia Bentrok Soal Staf Kedutaan Kedua Negara

Amerika dan Rusia bentrok pada Senin, 2 Agustus 2021, mengenai staf yang diizinkan di kedutaan masing-masing
Kedutaan Besar Rusia di Washington, Kamis, 15 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Rusia bentrok pada Senin, 2 Agustus 2021, mengenai staf yang diizinkan di kedutaan masing-masing, meskipun ada pembicaraan terbaru untuk memperbaiki hubungan yang lebih stabil dari yang selama ini bergejolak.

Dalam sebuah wawancara, Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, menyesalkan apa yang disebutnya “pengusiran” diplomat Moskow, dengan mengatakan bahwa AS telah menjadi “keras hati dan kreatif dalam bisnis ini” dengan secara unik membatasi visa untuk diplomat Rusia hanya selama tiga tahun.

“Kami menerima daftar 24 diplomat yang diharapkan akan meninggalkan negara ini sebelum 3 September 2021. Hampir semuanya akan pulang tanpa pengganti karena Washington tiba-tiba memperketat prosedur penerbitan visa,” kata Antonov kepada majalah bulanan masalah internasional AS, The National Interest.

jubir deplu asJuru Bicara Deplu AS, Ned Price, di Kantor Deplu AS, Washington DC (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menggambarkan pernyataan Duta Besar Rusia itu “tidak akurat,” dengan mengatakan Rusia tahu visa mereka akan habis setelah tiga tahun dan bahwa mereka bebas untuk mengajukan permohonan perpanjangan.

Namun, dia mengulangi keluhan bahwa Moskow telah memaksa Washington untuk memberhentikan hampir 200 karyawan lokal di misi diplomatik AS di Rusia efektif hari Minggu, 1 Agustus 2021, ini karena larangan baru untuk mempekerjakan warga Rusia atau warga dari negara ketiga (lt/ps)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Duta Besar Rusia Untuk Amerika Pulang ke Moskow
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, pulang ke Moskow, Minggu, 21 Maret 2021
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.