Penyebab Pariwisata Kepulauan Nias Sulit Berkembang

Pariwisata di Kepulauan Nias berkembang, jika pemerintah mempercepat peningkatan Bandara Binaka di Kota Gunungsitoli.
Edward Zega, anggota DPRD Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Pariwisata di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, bisa bangkit dan berkembang, jika pemerintah mempercepat peningkatan Bandara Binaka di Kota Gunungsitoli menjadi bandara internasional.

Bandara Binaka menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara di Asia seperti Singapura, Malaysia,Thailand serta negara-negara Eropa dan Timur Tengah, bisa menikmati berbagai potensi objek wisata di Pulau Nias.

“Potensi objek wisata di Kepulauan Nias, salah satunya adalah wisata bahari di Lagundri di Kabupaten Nias Selatan, yang selama ini dikenal dengan selancar dan tidak kalah dengan objek wisata Bali. Inilah yang harus menjadi perhatian dari pemerintah. Jika pemerintah serius membangun, pasti akan berkembang," tutur Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumatera Utara, Edward Zega, Rabu 5 Februari 2020.

Objek wisata lain yang tidak kalah menarik, yakni lompat batu dan tari-tarian di Kabupaten Nias Selatan. Jika bandara sudah siap, maka semua objek wisata di Kepulauan Nias akan berkembang.

"Selain itu, pemerintah juga harus mendukung dan meningkatkan anggaran pariwisata di Kepulauan Nias," kata Wakil Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumatera Utara itu.

Potensi wisata Nias juga tidak kalah menarik dengan objek wisata di Pulau Bali

Selama ini, menurut Zega, pemerintah memperlakukan daerah di Kepulauan Nias seperti anak tiri. Anggaran pariwisata sangat minim. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara seharusnya merespons cepat aspirasi wakil rakyat di sana untuk menggenjot pembangunan termasuk jalan lingkar.

"Pengembangan pariwisata di Kepulauan Nias tidak bisa berkembang jika jalan lingkar untuk menghubungkan satu daerah ke daerah lain tidak dibangun, termasuk berbagai akses jalan menuju berbagai objek wisata. Kita anggota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan Sumut 8 akan mendorong ini, agar semua bisa terealisasi," kata Zega.

Menurutnya, peningkatan bandara dan jalan lingkar akan mendatangkan wisatawan mancanegara dari berbagai negara. Selain itu, investor tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya.

"Kalau sekarang, investor belum mau berinvestasi untuk membangun objek wisata di Kepulauan Nias, karena investor ragu. Tapi, jika Bandara Binaka sudah ditingkatkan, saya yakin akan banyak investor yang berdatangan untuk menanamkan modalnya," tandas dia.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat menyebut, potensi wisata di Sumatera Utara bukan hanya Danau Toba. Namun ada juga di Kepulauan Nias.

“Potensi wisata Nias juga tidak kalah menarik dengan objek wisata di Pulau Bali. Saya yakin bila tempat bermain selancar di Lagundri dan Sorake dibenahi bisa menambah devisa untuk negara,” kata Wiwiek.

Tahun 1990, pariwisata Pulau Nias pernah berbinar-binar, dengan objek wisata di Lagundri dan Sorake. Waktu itu dikelola oleh pengusaha Sumatera Utara, almarhum Yopie Batubara. Di dua objek wisata tersebut juga terdapat hotel dan home stay.

Namun sayangnya, sejak almarhum Yopie Batubara meninggalkan Nias dan beralih ke dunia properti di Kota Medan, aura pariwisata di Kepulauan Nias meredup. []

Berita terkait
Viral, Eks Bupati Nias Selatan Dilempar Kotoran Babi
Viral di media sosial mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi dilempar kotoran babi saat menghadiri undangan syukuran seorang kepala desa.
DPO Polres Nias Diamankan di Tapanuli Selatan
Dua pencuri buruan Polres Nias, diamankan saat melintas di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Kesedihan Tito Karnavian di Pulau Nias Sumut
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melontarkan kesedihannya saat mengunjungi Pulau Nias, Sumatera Utara.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.