Penyebab Parade Ogoh-ogoh Bali Kembali Diundur

Pemerintah Provinsi Bali menunda pelaksanaan Parade Ogoh-ogoh pada 8 Agustus 2020 dikarenakan pertimbangan pandemi Covid-19 belum reda.
Warga Bali membuat ogoh-ogoh untuk memperingati Hari Raya Nyepi pada Rabu, 25 Maret 2020. Ogoh-ogoh bertuliskan "culture vs corona" menjadi simbol atas pelarangan pawai yang diinstruksikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)

Denpasar - Rencana Festival atau Parade Ogoh-ogoh yang awalnya digelar pada 8 Agustus 2020 nanti harus ditunda karena pandemi Covid-19. Sebelumnya Festival Ogoh-ogoh untuk menyambut hari Raya Nyepi pada 23 Maret 2020.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana mengatakan setelah memperhatikan perkembangan pandemi Covid-19 di Bali, Gubernur menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa melaksanakan Festival atau Parade Ogoh-ogoh.

Apabila kondisi memungkinkan untuk mengadakan pengarakan, maka seluruh karya Ogoh-ogoh yang disertakan dalam lomba dapat dilakukan.

"Gubernur meminta maaf belum bisa melaksanakan Parade Ogoh-ogoh pada tanggal 8 Agustus 2020 seperti yang direncanakan sebelumnya. Festival dalam format lomba tersebut, sesuai arahan Gubernur, tetap akan dilaksanakan, dengan puncaknya pemberian hadiah bagi pemenang pada Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Krama Bali, Sabtu 31 Oktober 2020," ujar Gede Pramana.

Ia mengatakan penetapan tanggal 31 Oktober 2020 selain karena adanya Hari Kasih Sayang Krama Bali, juga akan digelar Festival Seni Bali Jani. Pramana mengatakan Lomba Ogoh-ogoh dengan Desa Adat se-Bali masih menyimpan karya Ogoh-ogoh Hari Raya Nyepi Saka 1942, Prajuru atau Yowana dapat mendaftarkan keikutsertaannya melalui Majelis Desa Adat Kecamatan masing-masing.

Baca juga:

Pendaftaran bisa diterima dari tanggal 8 Agustus sampai 11 September 2020. Penjurian Tingkat Kecamatan dilakukan pada tanggal 15-25 September 2020 dan tiga terbaik akan diumumkan pada tanggal 26 September 2020. Selanjutnya penjurian tingkat Kabupaten/Kota akan dilakukan dari tanggal 10-20 Oktober 2020 dan hasilnya diumumkan pada tanggal 22 Oktober 2020.

"Apabila kondisi memungkinkan untuk mengadakan pengarakan, maka seluruh karya Ogoh-ogoh yang disertakan dalam lomba dapat dilakukan. Pengarakan itu bisa dilakukan pada Sabtu Kliwon, 31 Oktober 2020, secara terbatas," kata dia.

Untuk tempat, kata Pramada, rencananya akan digelar di areal depan Wantilan Desa Adat/Catuspata/areal yang memungkinkan melakukan pengarakan. Pengarakan tidak dengan berkeliling di Wewidangan Desa Adat.

"Pengarakan harus tetap menyesuaikan protokol tatanan kehidupan baru untuk Krama Bali produktif dan aman Covid-19," ujar mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali ini.

Lebih lanjut Pramana mengungkapkan Pemerintah Provinsi Bali menyediakan hadiah total berupa uang tunai sebesar Rp 1,7 miliar lebih untuk pemenangnya. []

Berita terkait
Sejarah dan Perkembangan Tradisi Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi
Ogoh-ogoh bisa diartikan sebagai cerminan sifat negatif dalam diri manusia.
Sejarah dan Perkembangan Tradisi Ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi
Ogoh-ogoh bisa diartikan sebagai cerminan sifat negatif dalam diri manusia.
Video: Ribuan Orang Hadiri Pawai Ogoh-ogoh di Kolaka Timur
Pawai ogoh-ogoh di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, dalam rangka Hari Raya Nyepi.
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa