Sleman - Kabar duka datang dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY). Seorang dosan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di kampus ini meninggal dunia setelah terpapar virus corona atau Covid-19. Diketahui dosen tersebut memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Kepala Sub Bagian Humas UPNVY, Marcus Koesnardijanto mengatakan korban menghembuskan napas terakhir dalam usia 50 tahun. Marcus meninggal di RSA UGM Yogyakarta pada Selasa, 13 Oktober 2020 sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga:
"Yang bersangkutan meninggal kemarin (Selasa), dan langsung dimakamkan malam hari dengan protokol Covid-19 di Prambanan," kata Marcus Koesnardijanto kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu, 13 Oktober 2020.
Marcus menatakan, sebelum yang bersangkutan menghembuskan nafas, pihak kampus tidak mengetahui jika dosen tersebut telah terpapar virus corona. Namun setelah satgas Covid-19 RSA UGM menghubungi Satgas Covid-19 UPNVY untuk mengkonfirmasi, pihak kampus angsung melakukan karantina wilayah.
Yang bersangkutan meninggal kemarin, dan langsung dimakamkan malam hari dengan protokol Covid-19 di Prambanan
Pemberlakuan karantina di wilayah lokal terhadap Fakultas FISIP sejak Senin 12 Oktober 2020. Selain itu, pihak kampus juga melakukan dekontaminasi di fakultas tersebut. "Sejak kapan terpaparnya kami kurang tahu. Hanya saja, kami baru tahu saat dihubungi oleh Gugus Covid-19 RSA UGM apakah dosen UPNYV atau bukan," ucapnya.
Baca Juga:
Selain melakukan sterilisasi, Satgas Covid-19 UPN juga sedang melakukan penelusuran kontak pada dosen tersebut. Sejak perkuliahan semester gasal dimulai pada 28 Oktober lalu, yang bersangkutan masih mengajar perkuliahan daring.
Menurut dia, beberapa waktu lalu mertua dari dosen yang bersangkutan juga meninggal. Sejumlah perwakilan pihak kampus juga melayat. "Namun beliau (dosen bersangkutan) tidak ikut pemakaman infonya sedang tidak enak badan. Untuk meminimalisir penularan, tracing juga dilakukan terhadap pelayat yang datang pada pemakaman mertua dosen," ungkapnya. []