Jakarta - Rambut rontok setelah sembuh dari Covid-19 nyatanya telah menjadi masalah mengkhawatirkan yang dihadapi banyak penyintas.
Menurut informasi yang Sebagaimana dilansir Times of India, para penyintas sering kali mengalami keluhan rambut rontok.
Apa alasan sebenarnya di balik itu? Bagaimana virus menyebabkan rambut rontok?
1. Efek samping melawan Covid-19
Ada berbagai komplikasi pasca infeksi Covid-19 dan yang berkepanjangan yang berdampak pada penyintas. Salah satunya adalah rambut rontok yang berlebihan.
Ini bisa menjadi gejala rumit yang dipicu oleh virus itu sendiri. Menurut informasi yang dilansir dari Times of India, ada peningkatan orang dengan keluhan rambut rontok.
Rambut rontok adalah efek samping yang mengkhawatirkan yang dihadapi banyak penyintas. Lebih dari itu, ini bisa menjadi efek samping yang membuat stres dan membingungkan.
2. Penyebab rambut rontok pasca infeksi
Para ahli baru menemukan bahwa rambut rontok menjadi efek samping baru dari infeksi Covid-19. Peradangan dan infeksi akut dapat mengganggu pertumbuhan folikel rambut di kulit kepala. Ini mendorong rambut ke fase 'mati', membuatmu kehilangan rambut tersebut.
Covid-19 bukanlah satu-satunya penyakit virus yang menyebabkan kerontokan rambut. Ada masalah kesehatan kronis lainnya yang juga memengaruhi kesehatan rambut.
Imun lemah karena tubuh sibuk melawan kerusakan yang disebabkan oleh virus. Dapat pula karena kekurangan nutrisi yang parah adalah penyebab rambut rontok banyak pasca infeksi Covid-19.
Rendahnya kadar Vitamin B12 dan Vitamin D, yang sangat penting untuk kesehatan rambut dan kulit yang baik juga dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.
3. Sama dengan kerontokan rambut biasa?
Umumnya, rambut rontok merupakan hal yang tidak bisa dihindari sepenuhnya dan terjadi pada semua orang.
Secara rutin, seseorang dapat kehilangan hingga 100 helai rambut sehari, yang dapat terjadi karena berbagai alasan dan faktor genetik. Namun, apa yang dialami penyintas Covid-19 sangat berbeda dan sangat intens.
Beberapa dokter juga mengkategorikan ini sebagai semacam 'kejutan' yang dialami tubuh saat menderita demam dan gejala Covid-19 dalam waktu yang relatif lama (14-21 hari).
Terlepas dari kerontokan rambut itu sendiri. Peradangan dan kekurangan nutrisi juga dapat menyebabkan hilangnya kualitas rambut, kerapuhan, kekeringan dan berkurangnya kepadatan bagi sebagian orang.
4. Dapat kembali normal
Kerontokan rambut dengan Covid-19 dikatakan terjadi dalam satu atau dua bulan setelah seseorang mungkin pulih. Ahli kulit mengatakan bahwa fase kerontokan rambut yang ekstrem dan intens pasca infeksi Covid-19 dapat hilang sepenuhnya dalam rentang waktu 6-9 bulan saja.
5. Pengobatan
Untuk kesehatan rambut yang baik dan mencegah kerontokan rambut, adalah mengikuti pola makan dan gaya hidup yang baik dan sehat. []
Baca Juga: Anak-anak di Amerika Rentan Tertular Covid-19 Varian Delta