Penyebab Berat Badan Naik Saat Puasa

Ahli gizi dari Australia, Katherine Neqlab, mengatakan pola makan tidak teratur menyebabkan berat badan naik.
Ilustrasi kurma. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Seorang ahli gizi dari Australia, Katherine Neqlab, mengatakan bahwa pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan berat badan naik dengan mudah. Ketidakteraturan tersebut mungkin yang menyebabkan sejumlah orang justru bertambah gemuk saat berpuasa.

Saat berbuka puasa seseorang akan banyak mengonsumsi kalori yang terkandung di dalam makanan, yang justru akan memperburuk kualitas tidur dan mendorong penimbunan lemak dalam tubuh. Oleh sebab itu, saat berbuka dianjurkan untuk mengonsumsi kurma dan air putih, karena itu merupakan cara terbaik untuk meningkatkan energi.

"Kandungan serat dan zat besi yang tinggi pada kurma akan membantu mengatur pola makan dan tingkat energi," ujar Neqlab.

Kekhawatiran terbesar adalah ketika mengonsumsi makanan ini di malam hari, dimana aktivitas kurang sehingga menyebabkan penimbunan kalori.

Dia menambahkan, bukan berarti mengisi perut yang telah kosong selama satu hari harus dengan banyak makanan berlemak atau berminyak, yang justru akan menimbun lemak dan menambah berat badan. "Orang-orang sepertinya mengompensasi setelah seharian (mengalami rasa lapar) itu, sehingga kemudian fokus pada makanan berlemak atau berkalori tinggi untuk menuntaskan (rasa lapar)," ujarnya.

Neqlab juga menambahkan, yang paling menghawatirkan adalah mengonsumsi makanan di malam hari sehingga menyimpan banyak kalori. "Kekhawatiran terbesar adalah ketika mengonsumsi makanan ini di malam hari, dimana aktivitas kurang sehingga menyebabkan penimbunan kalori," tambahnya.

Dia menjelaskan semakin banyak kalori yang dikonsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar gula darah dan kolesterol, serta penurunan kualitas tidur, yang pada akhirnya mendorong penyimpanan lemak melalui pelepasan kortisol.

"Tidur dengan perut kenyang atau makan terlalu banyak di sore hari akan menyebabkan kondisi itu," katanya.

Ahli gizi dari negara kanguru tersebut menganjurkan supaya mengonsumsi makanan yang mengandung sayuran dengan porsi protein dan karbohidrat yang seimbang.

"Sayuran berprotein tinggi seperti jamur, bayam, zucchini, dan terong akan membantu mengendalikan porsi karbohidrat di malam hari," ujarnya.

Neqlab juga menegaskan, makanan yang terlalu berminyak dan mengandung gula tinggi juga harus dihindari saat berbuka puasa.

Alquran Melarang yang Berlebihan

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Bekim Hasani dari komunitas Islam Albania di Australia. Dia menyatakan bahwa tidak ada larangan dalam Islam untuk menikmati makanan enak. Namun terlalu memanjakan diri dengan makanan dan gaya hidup berlebihan dilarang dalam Alquran. Untuk itu umat muslim sebaiknya tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan selama bulan Ramadan.

"Sayangnya, banyak umat Muslim yang bukan mendapat pahala di bulan suci, tapi malah mendapat kenaikan berat badan," ujar Dr Hasani yang juga imam di sebuah masjid di kawasan Carlton, Melbourne, Australia. []

Baca juga:

Berita terkait