Surabaya - Pandemi Covid-19 membuat FIFA menunda pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021 menjadi 2023. Penundaan tersebut ternyata tidak mengganggu persiapan Pemerintah Kota Surabaya melakukan renovasi terhadap Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi salah venue Piala Dunia U-20.
Kalau proses pembangunan masih sesuai rencana semula Februari FIFA mau cek lokasi.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan proses renovasi stadion dan pembangunan lapangan pendukung masih berjalan.
"Kalau proses pembangunan masih sesuai rencana semula Februari FIFA mau cek lokasi. Jadi masih proses, masih kita kebut semua sesuai kontrak yang sudah berjalan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat, 25 Desember 2020.
Ia mengaku persiapan juga berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo meski sebelumnya adanya pengumuman dari FIFA soal penundaan Piala Dunia U-20.
"Kemarin juga sudah ada intruksi Presiden juga segera menyiapkan hal itu sebelum adanya penundaan FIFA ini. Jadi kita kebut semuanya sesuai intruksi Presiden," kata Iman.
Terkait penundaan, Iman mengaku tidak ada masalah. Sebab menurutnya selain diperuntukan untuk gelaran Piala Dunia U-20, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) masih bisa digunakan untuk warga Surabaya.
"Sebenarnya tanpa tidak dipakai untuk Piala Dunia, bisa dipakai buat warga, klub olahraga jadi masih tetap kita buka. Jadi bisa dimanfaatkan oleh warga juga. Memang tujuannya buat warga, bukan untuk Piala Dunia saja," kata Iman.
Sementara itu, Iman juga mengaku pihaknya sudah menyiapkan pemeliharaan lapangan selama tidak dipakai buat venue Piala Dunia U-20 mendantang.
"Pemeliharaan sudah kita siapkan. Jadi tanpa ada Piala Dunia pun pemeliharaan harus tetap dijalankan," ujar Iman.
Pemeliharaan Stadion Gelora Bung Tomo, menurut Iman dalam tiga bulan kedepan masih masuk dalam masa pemeliharaan kontraktor kontruksi pembangunan.
"Selama tiga bulan masih ada pemeliharaan dari kontraktor pelaksana. Tapi nanti kedepannya aoakah dikelola oleh Satgas Dispora atau Satgas Cipta Karya untuk pemeliharaan ringan. Tapi untuk pemeliharaan rutin kita akan mengontrak kontraktor profesional. Iya nanti lewat lelang," ucap Iman. []