Penjualan Pernak-pernik Imlek di Bandung Naik 50 Persen

Penjualan pernak-pernik Imlek di Bandung naik 50 persen. "Ada peningkatan hingga 50 persen," kata Marsita.
KERAJINAN CLAY IMLEK: Perajin, Joyce (43), menunjukkan kerajinan hiasan clay pensil bertema Imlek di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (12/2). Menurut perajin permintaan kerajian clay dari tepung berupa hiasan pensil dan gantungan kunci bertema Imlek pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 700 biji yang sebelum hanya 250 biji untuk memenuhi permintaan ke Jakarta, Medan, Semarang dan Yogyakarta. (Foto: Ant/Aloysius Jarot Nugroho).

Bandung, (Tagar 13/2/2018) – Sejak awal Februari 2018 penjualan pernak-pernik untuk perayaan Imlek 2018 di Kawasan Cibadak, Kota Bandung meningkat hingga 50 persen.

"Ada peningkatan hingga 50 persen dan toko-toko di Cibadak ini sudah menjual pernak-pernik Imlek sejak akhir Januari kemarin," kata Marsita (29), seorang penjual pernak-pernik Imlek di Kawasan Cibadak, Kota Bandung, Selasa (12/2).

Marsita menyebutkan, berbagai jenis pernak-pernik Imlek yang dijual di tokonya beragamam mulai dari amplop angpao, lilin, dan hio beraneka aroma, lampion, dan berbagai peralatan sembahyang.

"Tahun ini kan shionya shio anjing, jadi sekarang kita jual yang berkaitan dengan shio itu, seperti gambar-gambar pada aksesorisnya," kata dia.

Harga setiap pernak-pernik Imlek yang dijual sekitar Rp 15 ribu rupiah hingga Rp 1 juta rupiah dan yang banyak dicari oleh konsumen untuk tahun ini yaitu lampion dan amplop angpao.

Untuk menarik konsumen, kata Marsita, tokonya memasang lampion yang akan dijual di depan tokonya sehingga konsumen dapat melihat dengan jelas.

Selain itu, ada tulis-tulisan "Gong Xi Fa Cai" dibentangkan di depan pertokoan di Kawasan Cibadak Kota Bandung.

Emilia, penjual lainnya mengatakan, penghasilan dari berjual pernak-pernik Imlek tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya.

"Kalau omzet hampir sama seperti tahun lalu, menjelang beberapa hari menuju ke Imlek itu memang meningkat pesat ya, saya sih berharapnya bisa lebih dari tahun lalu tapi kan tahu sendiri ekonomi kadang enggak tentu kondisinya," kata Emilia.

Sementara itu, seorang pembeli pernak-pernak Imlek di Kawasan Cibadak, Neni biasa membeli pernak-pernik Imlek di kawasan tersebut.

"Untuk tahun ini, banyak saya beli tuh lampion, karena bagus-bagus dan murah harganya," kata Neni.

Pada hari biasa, pertokoan di Kawasan Cibadak tersebut tidak menjual pernak-pernik Imlek.

Marsita memperkirakan penjualan pernak-pernik Imlek akan meningkat hingga 100 persen pada dua atau tiga hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

Kerajinan Clay

Sementara itu dari Jawa Tengah dilaporkan bahwa permintaan kerajian clay dari tepung berupa hiasan pensil dan gantungan kunci bertema Imlek pada tahun ini mengalami peningkatan.

“Meningkat sebanyak 700 biji yang sebelum hanya 250 biji untuk memenuhi permintaan ke Jakarta, Medan, Semarang, dan Yogyakarta,” kata Joyce (43), seorang perajin hiasan clay pensil bertema Imlek di Salatiga, Jawa Tengah.

Joyce menyebutkan, kerajinan tersebut dipasarkan seharga Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per biji tergantung ukuran dan kesulitan dalam pembuatannya. (ant/yps)

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina