Jakarta - Yum China Holdings Inc, pemilik merek dagang Kentucky Fried Chicken (KFC) mengakui wabah virus corona baru akan memukul penjualan dan cuan perusahaan tahun ini. Dampak virus membuat resto cepat saji itu harus menutup lebih dari 30 persen gerai restorannya di China untuk sementara waktu. Ini membuat penjualan dan laba akan tergerus. Saham perusahaan langsung turun tiga persen begitu keluar pernyataan ini.
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 6 Februari 2020, Yum China memperingatkan menambah gerai yang akan ditutup. Selain itu juga mengurangi jam operasional gerai, atau mengambil langkah lain, tergantung pada situasi di China. Namun perusahaan belum menghitung besarnya kerugian dari dampak penutupan sejumlah gerai.
Selama liburan tahun baru Imlek, KFC tetap membuka gerainya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan yang ckup signifikan berkisar 40 -50 persen. Namun perusahaan tidak menyebutkan apakah penurunan itu akibat dampak dari wabah virus corona.
Meskipun turun, raihan penjualan itu di triwulan keempat di atas estimasi sebelumnya. Hal ini karena mendapatkan keuntungan dari permintaan yang kuat di restoran KFC. Penjualan di triwulan keempat yang berakhir 31 Desember 2019 bertumbuh tipis dua persen, mengalahkan ekspektasi rata-rata analis, menurut data Refinitiv IBES.
Seperti diketahui, Yum China yang memutuskan memisahkan diri (spin off) dari manajemen Yum Brands Inc pada tahun 2016. Yum China yang terdaftar di Bursa Efek New York merupakan pemegang lisensi eksklusif merek KFC, Pizza Hut, dan Taco Bell di China dengan lebih dari 9.200 gerai di lebih dari 1.300 kota.
Seperti dikutip dari Reuters, manajemen Yum China menyatakan bagaimana pun perusahaan tetap optimistis mengenai pelaung jangka panjang. Perusahaan masih berharap akan membuka 800 - 850 gerai lagi tahun ini.
Perusahaan terus melakukan inovasi untuk menarik pelanggan. Belum lama ini Yum China meluncurkan produk "pengiriman tanpa kontak". Dalam produk terbaru ini, pelanggan dapat mengambil makanan dari gerai restoran tanpa harus menghubungi staf. Sebuah iklan KFC di Weibo memperlihatkan seorang pelayan restoran meletakkan sekotak makanan di lantai dan mundur beberapa meter, setelah itu pelanggan mengambil makanannya sendiri. Yum China mengklaim produk terbaru ini mendapat respon baik dari pelanggan.[]