Penjelasan Cawabup Banggai Laut yang Meninggal Dunia

Cawabup Banggai Laut nomor urut 2 Meninggal dunia setelah perahu yang ditumpanginya mengalami kecelakan laut.
Proses evakuasi salah satu jenazah yang dilakukan oleh Basarnas Kota Palu. (Tagar/Basarnas Palu)

Jakarta - Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Banggai Laut nomor 2 mengalami insiden tragis saat hendak melakukan kampanye.

Diketahui, kapal jenis speed boat yang ditunggai rombongan Cabup dan Cawabup nomor urut 2 tersebut tenggelam di perairan Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin, 2 November 2020.

Kapolsek Banggai, AKP Karel Paeh membernaskan kejadian yang dialami oleh pasangan calon dengan tagline "Rudal" itu. Ia menyebutkan bahwa saat ini pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan dan masyarakat.

Saat ini tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi empat orang dalam kondisi selamat sekitar jam 4 tadi itu,

"Sementara pencarian korban lainnya. Nanti konfirmasi lagi ke pak kapolres ya," katanya, Senin, 2 November 2020. Meski begitu, pihaknya belum sempat memberikan laporan rinci sebab masih berada di lokasi pencarian.

Kepala Basarnas Kota Palu, Andreas Johannes mengatakan perahu yang mengangkut 10 orang tersebut, tiba-tiba terbalik di perairan Banggai Laut. Mereka menumpang kapal untuk melaksanakan agenda kampanye Paslon Pilkada Banggai Laut ke Pulau Sonit.

“Saat ini tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi empat orang dalam kondisi selamat sekitar jam 4 tadi itu,” ujar Andreas kepada awak media.

Salah satu dari keempat korban selamat itu adalah calon bupati Banggai Laut, Ruslin Banun, usai sebelumnya terombang ambing di tengah laut. Sedangkan wakilnya, Asgar B Badalia ditemukan tewas terbujur kaku bersama dua orang lainnya.

Andreas menjelaskan, saat ini tim SAR gabungan tengah mencari tiga orang lainnya yang belum ditemukan. Tambahan personel dari tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescue pos SAR Banggai lima orang, potensi SAR satu orang, seorang prajurit TNI AL dan beberapa petugas lainnya sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.

“Tim SAR gabungan itu menggunakan KM SAR Bisma yang berangkat pukul 17.15, diperkirakan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 00.00-01.00 mendatang,” ungkapnya.

Andreas mengungkapkan saat rombongan Ruslin-Asgar bertolak ke lokasi tujuan, cuaca di sekitar lokasi tak bersahabat. “Informasi hasil koordinasi dengan BMKG, bahwa saat kejadian memang cuaca sementara ekstrem,” kata dia.

Dalam situasi itu, perahu yang mengangkut rombongan kampanye tiba-tiba dihantam ombak besar yang mengakibatkan perahu itu terbalik.

Andreas menjelaskan, jarak dari daratan ke lokasi kejadian berkisar 200-300 meter. Saat ini, ketiga korban meninggal dunia serta korban selamat telah dievakuasi ke daerah terdekat dari lokasi kejadian.

“Kami masih terus memantau perkembangan (pencarian dan evakuasi) rekan di sana, akan kami infokan perkembangan selanjutnya,” ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Perahu Senang Hati Alami Kecelakaan Laut di Kulon Progo
Satu perahu pencari ikan bernama Senang Hati 05 mengalami kecelakaan laut di kawasan Pantai Glagah Kulon Progo.
Pencarian Korban Kecelakaan Laut Malaka NTT Dihentikan
Hingga hari ke tujuh pencarian korban kecelakaan laut di Malaka NTT belum ditemukan.
Korban Kecelakaan Laut di Malaka NTT Belum Ditemukan
Memasuki hari ke lima, Tim SAR NTT belum berhasil menemukan Yohanes Seran, nelayan yang jatuh saat melaut saat mencari ikan di perairan Malaka NTT
0
KTT G7 di Jerman Pertemuan Puncak di Tengah Krisis
Pembahasan KTT G7 di Jerman akan didominasi tema perang di Ukraina, masalah pangan global dan perlindungan iklim