Enrekang, (Tagar 20/11/2018) - IS yang nekat memotong alat kelaminnya dijadwalkan akan menikah pascabebas masa tahanan di Rutan Kelas II B Enrekang, di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Akibat kejadian itu, proses mengucap janji suci di antara keduanya batal terlaksana.
Menurut keluarga IS berinisial NM, beragam penjelasan kepada pihak mempelai perempuan telah diutarakan. Termasuk kelamin IS yang terpotong masih dapat digunakan untuk reproduksi.
NM menjelaskan, dokter yang memeriksa kelamin IS menjelaskan hanya ujungnya terpotong. Luka sabetan silet itu tidak memangkas semua alat vital, dan tidak memenggal sampai setengah. Itulah mengapa dokter menyarankan IS berobat intensif untuk menyembuhkan alat vitalnya.
"Sudah bilang sama keluarga kalau IS masih bisa punya anak. Dokter bilang, hanya sedikit dipotong dan akan kembali seperti semula. Keluarga perempuan salah paham karena mereka pikir diambil semua," ujar NM kepada Tagar News di Sulsel, Senin (19/11).
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Rutan Kelas II B Enrekang, Tubagus M Chadir menjelaskan, IS merupakan salah satu tahanan baru penghuni rutan. Dia berperilaku baik dengan pribadi yang tidak banyak omong.
Bahkan Tubagus pernah menanyakan apa kegiatan IS sebelum ditahan, dia menjawab kalau dia merupakan tenaga honorer di salah satu SD di Kabupaten Enrekang.
"Dia ini kalau diajak bicara memang pendiam. Kebanyakan ngangguk. Tapi memang orangnya baik. Dia tenaga pengajar, honorer ini di SD," imbuh Tubagus.
Dugaan sementara, lanjut Tubagus, IS mengalami depresi berat akibat kasus yang menjeratnya. Sementara ini, IS masih dirawat di salah satu rumah sakit di Enrekang. Pihaknya ditegaskan tetap akan melanjutkan proses hukum IS.
"Dengan catatan harus ada keterangan resmi dari rumah sakit soal kejiwaannya. Jangan sampai ada apa-apa lagi kalau misalnya belum sembuh baik kemudian dititipkan kembali. Jadi kita sudah koordinasi termasuk dengan pihak Kejari untuk itu," tandasnya. []