Peningkatan Suhu di Eropa Tahun 2022 Tingkatkan Jumlah Kematian Terkait Cuaca Panas

Temuan tersebut menyoroti perlunya pemerintah mengatasi dampak pemanasan global dalam bidang kesehatan
Seorang pria tampak mencoba mendinginkan dirinya dengan bantuan air mancur di pusat Kota Madrid, Spanyol, pada 18 Juni 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Manu Fernandez)

TAGAR.id - Para ilmuwan mengatakan suhu panas yang menyelimuti Eropa pada musim panas tahun 2022 lalu mungkin telah menjadi penyebab lebih dari 61.000 kematian terkait cuaca panas. Temuan tersebut menyoroti perlunya pemerintah mengatasi dampak pemanasan global dalam bidang kesehatan.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine, pada Senin, 10 Juli 2023, para peneliti mengkaji angka kematian resmi di 35 negara Eropa. Mereka mendapati peningkatan kematian yang mencolok dari akhir bulan Mei hingga awal September 2022, dibandingkan dengan rata-rata kematian yang tercatat selama 30 tahun.

Peningkatan kematian terkait cuaca panas diketahui terjadi lebih tinggi di kalangan orang tua, perempuan, dan warga di negara-negara kawasan Mediterania. Namun data juga menunjukkan bahwa tindakan yang diambil Prancis sejak munculnya gelombang panas yang mematikan dua dekade lalu, mungkin telah ikut membantu mencegah kematian di negara itu tahun lalu.

Studi itu mendapati 73 kematian per satu juta penduduk di Prancis terkait panas pada musim panas 2022 lalu. Tingkat kematian di Spanyol sendiri mencapai 237, sementara di Italia mencapai 295. Salah seorang peneliti di Barcelona Institute for Global Health, Joan Ballester, mengatakan “mungkin Prancis mengambil pelajaran dari apa yang terjadi tahun 2002.”

Sistem peringatan Prancis mencakup pengumumam kepada publik yang berisi anjuran agar tetap tenang, mendorong orang minum lebih banyak air dan menghindari alkohol.

anak menyejukkkan diri di ammanAnak-anak Yordania menyejukkan diri di salah satu air mancur umum di Ibu Kota Amman untuk menghindari cuaca panas saat suhu melonjak hingga 38 derajat C di Ibu Kota Yordania itu. Timur Tengah akan terus dipengaruhi oleh cuaca panas yang berasal dari Anak Benua India dan meluas hingga ke Jazirah Arab (Foto: aljazeera.com/Reuters)

Meskipun demikian tidak semua kematian terkait panas yang dihitung di seluruh Eropa pada musim panas lalu terkait perubahan iklim. Tetapi tidak ada keraguan bahwa suhu panas yang hebat yang terjadi pada tahun 2022 telah mendorong angka kematian yang lebih tinggi, sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian lain terkait kematian akibat panas.

Tercatat ada lebih dari 25.000 kematian terkait panas pada musim panas lalu dibanding rata-rata kematian antara tahun 2015-2021.

Tanpa langkah pencegahan yang tepat, “kami memperkirakan beban kematian rata-rata terkait panas pada setiap musim panas hingga tahun 2030 akan mencapai 68.116 kematian,” kata para peneliti itu. Mereka memperkirakan angka itu akan meningkat menjadi lebih dari 94.000 kematian pada tahun 2040 dan lebih dari 120.000 kematian pada pertengahan abad nanti.

Pemerintah di Spanyol dan Jerman baru-baru ini mengumumkan langkah baru untuk mengatasi dampak cuaca panas pada populasi mereka. (em/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Separuh Populasi AS Hadapi Cuaca Panas dan Kualitas Udara yang Buruk
Kualitas udara di negara tersebut memburuk sebagai dampak kebakaran hutan di Kanada, sementara gelombang panas terus terjadi tiada henti