Pengisian Awal Bendungan Ladongi Sulawesi Tenggara Juli 2021

Pengisian awal Bendungan Ladongi di Kolaka Timur, Sultra, dimulai pada Juli 2021 yang akan memenuhi kebutuhan air untuk irigasi di Kolaka Timur
Bendungan Ladongi di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sumber: setkab.go.id/Humas Kementerian PUPR)

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Ladongi yang berada di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 90,28% dan direncanakan dapat dilakukan pengisian air awal atau impounding pada Juli 2021.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

“Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, 27 Juni 2021.

TinjauMenteri PUPR tinjau infratsruktur pengendali banjir. (Foto:Tagar/PUPR)

Pembangunan bendungan yang dimulai sejak 2016 dengan masa pelaksanaan hingga akhir 2021 ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi aliran Sungai Ladongi sebagai sumber daya air di Kabupaten Kolaka Timur. Biaya pembangunan bendungan ini bersumber dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak tahun 2016-2021 senilai Rp1,14 triliun.

Bendungan Ladongi akan menahan aliran Sungai Ladongi dengan kapasitas tampung 45,95 juta meter kubik dan luas genangan serta area sabuk hijau sebesar 246,13 hektare. Nantinya air yang tertampung akan dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 hektare secara kontinu di Kolaka Timur. Bendungan ini juga berfungsi menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.


letak sultraLetak geografis Sulawesi Tenggara (Foto: id.emb-japan.go.jp)

Selain dinikmati petani, Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai sumber air baku sebesar 0,12 meter kubik per detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 megawatt dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal. Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan menahan air yang berlimpah saat musim hujan sebesar 132,25 meter kubik per detik.

Selain Bendungan Ladongi, di Sultra juga tengah dibangun Bendungan Ameroro yang sedang on going serta menyusul pembangunan bendungan baru yakni Bendungan Pelosika (Humas Kementerian PUPR/UN)/setkab.go.id. []

Berita terkait
Manfaatkan Bendungan, PLN Bangun 3 PLTM Senilai Rp 200 M
Sebagai upaya pemanfaatan bendungan milik Kementerian PUPR, PLN membangun 3 PLTM senilai Rp 200 miliar untuk beberapa daerah di Indonesia.
Kendalikan Banjir Jakarta, Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021
Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan dua bendungan kering Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengendalikan banjir Jakarta.
Greenbelt Bendungan Tukul di Pacitan Ditanam 655 Pohon Buah
Greenbelt Bendungan Tukul di Pacitan, Jatim, ditanami 655 pohon buah agar memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.