Pengamat Ini Setuju dengan Rencana Pembubaran 14 BUMN

Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai rencana Kementerian BUMN yang akan melikuidasi 14 BUMN merupakan langkah yang tepat.
Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai rencana Kementerian BUMN yang akan melikuidasi 14 BUMN merupakan langkah yang tepat. (Foto: FEB UI).

Jakarta - Managing Director Lembaga Management FEB Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai rencana Kementerian BUMN yang akan melikuidasi 14 BUMN merupakan langkah yang tepat.

"Jadi langkah Kementerian BUMN terkait soal ini sudah tepat dan memang sudah diusulkan sejak beberapa waktu lalu sejak di era Menteri Rini," kata Toto yang juga pengamat BUMN saat dihubungi Tagar, Jumat, 2 Oktober 2020.

Terkait kinerja BUMN yang akan dilikuidasi,  sebagiannya sudah berhenti beroperasi.

Sebab, menurut Toto, secara umum kondisi BUMN di Indonesia adalah pareto. Artinya, sedikit jumlah BUMN (bluechips BUMN) sudah menghasilkan revenue hampir keseluruhan BUMN.

"Berarti banyak BUMN lainnya yang sudah tidak produktif dan bahkan tingkat kesehatannya sudah memburuk," ucap Toto.

Bahkan, terkait kinerja BUMN yang akan dilikuidasi, kata Toto, sebagiannya sudah berhenti beroperasi. "Sebagian lagi masuk dalam perawatan untuk restrukturisasi di PPA (Perusahaan Pengelola Aset)," ujar Toto.

Menuutnya, dengan mulai dilikuidasi beberapa perusahaan pelat merah tersebut, ke depan Indonesia mungkin akan memiliki lebih sedikit BUMN. "Tapi mereka memiliki daya saing yang lebih baik dan secara internal lebih sehat," tutur Toto.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana melikuidasi 14 BUMN melalui PT PPA. Jumlah tersebut dari total keseluruhan perusahaan pelat merah yang ada saat ini yakni sebanyak 108.

Ke depan hanya ada 41 BUMN yang dipertahankan dan dikembangkan, 34 BUMN dikonsolidasikan atau dimerger, 19 BUMN dikelola PPA, dan 14 dilikuidasi melalui PPA. "Ini akan membuat BUMN menjadi ramping," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam diskusi virtual, Selasa, 29 September 2020. []

Berita terkait
Bank BUMN Didorong Penyaluran Kredit Cenderung Moral Hazard
Penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN untuk meningkatkan penyaluran kredit cenderung menimbulkan moral hazard.
Penempatan Dana di Bank BUMN, Pengamat: Sulit Dorong Kredit
Penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN anggota Himbara untuk meningkatkan penyaluran kredit sulit tercapai.
Profil Peruri, BUMN yang Bisnisnya Dipersoalkan Ahok
Perum Peruri ramai menjadi perbincangan, setelah Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyoroti bisnis paperless BUMN ini.