Makassar - Direktorat Jendral Perhubungan berupaya memaksimalkan sosialisasi terkait perpindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Seperti diketahui, dari 56 penerbangan, 13 rute domestik di antaranya di alihkan ke Kertajati. Pengoperasian sendiri dilakukan, mulai Senin, 1 Juli 2019.
"Kertajati memang sudah kita operasikan. Di mana pesawat-pesawat jet yang lending tadinya berawal di Bandung (Husain Sastranegara) sekarang sudah move on (pindah) ke Kertajati. Sementara yang masih bersayap putar masih tetap di Bandung,” kata Direktur Navigasi Penerbangan Departemen Perhubungan Asri Santosa saat memberikan keterangan dalam kunjugannya di Makassar, Senin, 1 Juli 2019.
Kehadiran Bandara Kertajati menambah jumlah kehadiran wadah lalu lintas udara di Bandung. Dua bandara sekaligus saat ini masih tetap dioperasikan. Hanya saja diungkapkan Asri, aktifitas penerbangan komersil lebih dipusatkan di Bandara Kertajati.
Yang tadinya berbadan lebar artinya (pesawat) jenis badan lebar seperti jet bisa di Kertajati. Dan yang di Bandung (Husein Sastranegara) sesinya untuk yang provilers.
Sementara untuk sistem navigasi lanjut Asri, Bandara Kertajati tak kalah canggih dengan perlengkapan bandara lainnya. Termasuk di bandara sebelumnya. Peralatan diklaim menggunakan alat yang cukup modern.
“Kesiapan navigasi dari Kertajati memang sudah modern karena sudah menggunakan Performance Based Navigation (PBN) dimana peralatan-peralatannya itu based on satelit,” ucapnya.
Lebih lanjut, sejak pertama kali beroperasi pihaknya mencatat terdapat 133 penumpang yang beraktifitas menggunakan maskapai Garuda di bandara ini. Diharapkan, kehadiran bandara ini perlahan bisa menyamai aktifitas lalu lintas udara di bandara sebelumnya. []
Baca lainnya:
- Kertajati Jadi Embarkasi Haji Mulai Tahun Ini
- Foto-Foto Pesona Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati
