Penerapan Prokes di Lokasi Wisata Harus Dijaga Ketat

Kewaspadaan dan kehati-hatian sangat penting agar wisatawan yang berkunjung tidak bersikap euforia di objek wisata.
Ilustrasi wisatawan. (Foto: Tagar/ANTARA)

Jakarta - Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru, mengingatkan, rencana pembukaan kembali objek wisata perlu dibarengi kehati-hatian dengan cara memastikan penerapan protokol kesehatan berlangsung secara ketat.

"Rencana pembukaan kembali objek wisata akan menjadi kabar gembira bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, namun perlu tetap dibarengi kehati-hatian mengingat pendemi belum berakhir tuntas," kata Chusmeru kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, 7 September 2021.

Menurut Chusmeru, kewaspadaan dan kehati-hatian sangat penting agar wisatawan yang berkunjung tidak bersikap euforia di objek wisata. Misalnya, pembatasan dapat dilakukan dalam bentuk menjadikan sertifikat vaksin menjadi syarat masuk objek wisata.

"Pembatasan bisa dilakukan dengan memberlakukan syarat bahwa wisatawan yang datang sudah divaksin, ini sekaligus agar wisatawan juga sadar vaksinasi," ujarnya.

Chusmeru menambahkan, diperlukan juga pembatasan waktu atau jam operasional objek wisata. Begitu pula dengan jumlah wisatawan yang berkunjung yakni maksimal 50 persen dari kapasitas biasanya.



Rencana pembukaan kembali objek wisata akan menjadi kabar gembira bagi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata, namun perlu tetap dibarengi kehati-hatian mengingat pendemi belum berakhir tuntas.



"Dengan catatan, ada satuan tugas di objek wisata yang selalu mengendalikan wisatawan agar tidak terjadi kerumunan," katanya.

Chusmeru juga menyampaikan, pelaku usaha lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti biro perjalanan, rumah makan, dan hasil kerajinan perlu tetap bersabar dalam masa uji coba ini. Menurunya, pada saat ini masih belum dapat menargetkan secara kuantitas, namun lebih pada kualitas pengelolaan sektor pariwisata untuk menuju pemulihan.

“Jika uji coba pembukaan objek wisata ini secara kualitas berhasil, dalam arti perilaku wisatawan terkendali, taat protokol kesehatan, dan tidak terjadi kasus baru, maka kebangkitan kembali industri pariwisata ada di depan mata," ujarnya. []


Baca Juga :

Produk Keuangan Syariah sebagai Wadah Investasi Saham Sesuai Syariat Islam

Dukung Akselerasi Penyaluran Bansos, PKS Minta Pemda dan Himbara Laksanakan Arahan Mensos

Puan Didaulat Jadi Panelis Ketua Parlemen Perempuan Dunia

Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi, Mensos Paparkan Empat Strategi Penanganannya






Berita terkait
Kemenparekraf Dorong Pengembangan Wisata Kesehatan
Wisata kesehatan menjadi program unggulan yang menargetkan pemberdayaan wisatawan nusantara.
PPKM Level 4, Yogyakarta Belum Buka Akses Destinasi Wisata
Hal itu disampaikan Aji untuk merespons banyak wisatawan yang memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, pada Minggu (5/9/2021).
Menparekraf Dorong Potensi Wisata Edukasi Peternakan
Menparekraf Sandiaga Uno mendorong potensi wisata edukasi peternakan yang mampu bersaing dengan desa wisata kelas dunia yang mendorong pembangunan.
0
Anak Idap Lumpuh Otak, Sang Ibu Perjuangkan Ganja Medis Legal di CFD
Seorang Ibu Viral setelah melakukan aksinya dalam berjuang melegalkan Ganja Medis di Indonesia demi anaknya yang mengidap lumpuh otak.