Penelitian: Pil KB untuk Pria Aman dan Efektif

Efeknya dapat menurunkan kadar hormon sama dengan bentuk lain dari kontrasepsi jangka panjang seperti pada wanita
Ilustrasi Pil KB Pria (Ist)

Jakarta, (Tagar 20/3/2018) - Selama beberapa dekade Pil KB perempuan telah ada di pasar. Sekarang, pil pengendalian kelahiran pria bisa menjadi kenyataan. Menurut hasil penelitian baru yang dipresentasikan di Chicago pada pertemuan tahunan Endocrine Society ditemukan bahwa obat percobaan ini aman dan efektif.

Para peneliti melakukan percobaan selama sebulan yang melibatkan 83 pria mengatakan pil ini dapat diminum satu kali sehari. Efeknya dapat menurunkan kadar hormon sama dengan bentuk lain dari kontrasepsi jangka panjang seperti pada wanita umumnya tanpa tanda-tanda kekurangan testosteron atau kelebihan.

Menurut penulis studi Dr. Stephanie Page, pil yang disebut dimethandrolone undecanoate, atau DMAU, terstruktur mirip dengan pil perempuan.

Obat ini sedang dikembangkan oleh National Institutes of Health (NIH), kelompok tersebut juga mendanai penelitian tersebut, yang belum dipublikasikan di jurnal peer-review.

"DMAU adalah langkah maju yang besar dalam pengembangan 'pil pria'." kata Page, yang adalah profesor kedokteran di Universitas Washington, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir time Senin (19/3).

"Banyak pria mengatakan mereka akan lebih memilih pil harian sebagai kontrasepsi reversibel, daripada suntikan yang bekerja lama atau gel topikal, yang juga masih dalam perkembangan." tambahnya.

Pil harian untuk laki-laki telah lama dipahami oleh pengembang farmasi, karena testosteron oral dalam bentuk sebelumnya dapat merusak hati atau membersihkan tubuh terlalu cepat reaksinya hanya dalam satu pil per hari.

Bentuk pil yang diambil DMAU, kata Page, mengandung asam lemak rantai panjang untuk membuat kontrasepsi bertahan lebih lama di dalam tubuh. Bentuk kontrasepsi lain untuk pria juga sedang dikembangkan.

Orang-orang yang berpartisipasi dalam studi double-blind mengambil plasebo atau salah satu dari tiga dosis DMAU yang berbeda selama 28 hari.

Penulis penelitian mengatakan ada "penekanan yang ditandai" dari testosteron dan dua hormon yang diperlukan bagi seorang pria untuk memproduksi sperma bagi mereka yang mengambil 400mg DMAU, dosis tertinggi.

Khususnya, para periset mengatakan beberapa orang memiliki gejala kadar testosteron yang berlebihan atau kurang, dan semua subjek lolos uji keamanan yang memastikan fungsi hati dan ginjal yang tepat.

Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum DMAU menjadi pilihan yang layak untuk kontrol kelahiran bagi laki-laki.

"Studi jangka panjang saat ini sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa DMAU diminum per hari untuk menghalangi produksi sperma," ujar Page. time/rmt

Berita terkait
0
Presiden Biden Sebut AS Akan Dukung Kehadiran Militer di Eropa
Presiden Biden umumkan bahwa AS akan perkuat kehadiran militernya di Eropa termasuk pengerahan kapal perusak tambahan di Spanyol