Peneliti Australia Temukan Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Kesehatan Lansia

Lansia pindah ke panti wreda atau pusat-pusat perawatan lainnya sering kali terpaksa meninggalkan hewan peliharaan mereka
Eileen Nagle, 79 tahun, berbicara dengan Zeus, seorang bichon frise, saat dia mengunjungi kamarnya di The Hebrew Home di Riverdale di New York, AS, 9 Desember 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP Photo/Seth Wenig)

TAGAR.id, Jakarta - Orang-orang lanjut usia (Lansia) yang perlu pindah ke panti wreda atau pusat-pusat perawatan lainnya sering kali terpaksa meninggalkan hewan peliharaan mereka.

Menurut sejumlah peneliti di Australia, langkah itu keliru karena mengabaikan manfaat yang bisa diberikan hewan itu kepada pemiliknya.

Barrie Britton, 89 tahun, tidak bisa membayangkan hidup tanpa Molly, anjing berusia enam tahun yang selalu setia mendampinginya. Ia dan istrinya datang ke panti wreda Westmead Uniting ditemani anjing mereka dua tahun lalu.

Sayangnya, istri Britton telah meninggal dan Molly menjadi semakin penting bagi Britton.

"Seekor anjing memberi Anda cinta sepanjang waktu. Tidak masalah jika Anda memarahinya. Ia tetap mencintai Anda. Saya tidak ingin berada di sini tanpa Molly atau tanpa pendamping,” jelasnya.

Menurut para peneliti di University of South Australia, lebih banyak lansia seperti Britton akan berada dalam kondisi kesehatan lebih baik jika panti wreda mengizinkan mereka memelihara hewan peliharaan.

Royal Society for Prevention of Cruelty to Animals Australia, atau Himpunan Masyarakat Antikekerasan Terhadap Hewan di Australia mengatakan ada 28 juta hewan peliharaan di Australia, dan sekitar 69 persen rumah tangga di negara itu memiliki hewan peliharaan. Namun, menurut organisasi Perawatan Kesehatan Ramah Hewan Peliharaan, hanya 18 persen panti wreda atau panti sejenisnya yang menerima kehadiran hewan peliharaan.

Maria de Concepcion IllaMaria de Concepcion Illa, 89 tahun, yang tinggal di panti jompo, memberikan ciuman kepada Menta, anjing tetangganya Antoni (70), saat mereka berbicara melalui kaca depan di panti jompo Center Parc, di tengah pembatasan akibat pandemi Covid-19 di Barcelona, Spanyol, 27 Agustus 2020. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Nacho Doce)

Doktor Janette Young, seorang peneliti di University of South Australia, mengatakan, alasan panti-panti perawatan tidak menerima hewan peliharaan tidak sepenuhnya bisa diterima. Seiring bertambahnya usia, tingkat perawatan lansia memang lebih kompleks, namun anjing atau kucing, contohnya, bisa membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik lansia.

Menurut Young, pindah ke panti wreda bukanlah keputusan yang mudah bagi orang tua dan melepaskan hewan kesayangan karena tidak diterima membuat transisi ini semakin sulit.

"Ini menambah kesedihan dan rasa kehilangan pada saat yang benar-benar menyedihkan bagi mereka. Dengan menjauhkan mereka dari hewan peliharaan, Anda sebenarnya mengambil sumber daya yang sebenarnya bisa bermanfaat. untuk mereka pada waktu itu."

Young mengatakan, hewan peliharaan bisa membantu meringankan kesepian penghuninya, dan menghilangkan stres, kecemasan, dan depresi. Mereka yang memiliki hewan peliharaan, katanya, akan lebih aktif secara fisik sehingga meningkatkan kebugaran secara keseluruhan.

Jeff PhilipsonJeff Philipson, 80 tahun, tersenyum saat dikunjungi Zeus, seekor anjing jenis bichon frise, di The Hebrew Home, Riverdale, New York, AS, 9 Desember 2020. (Foto: voaindonesia.com/AP/Seth Wenig)

Cathy Webster, 73 tahun, penghuni Westmead Uniting, percaya anjingnya yang bernama Muffin membuatnya bahagia dan aktif.

"Memiliki hewan peliharaan seperti memiliki komitmen. Maksud saya, ketika bangun, anjing saya seolah berkata: 'halo, saya butuh jalan kaki'. Anda tahu, jadi kami harus bangun, dan melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Young dan para sejawatnya di University of South Australia menggelar kampanye yang mendorong panti-panti wreda untuk menerima hewan peliharaan. Jika perlu, katanya, ia ingin mendorong pemerintah untuk mewajibkan pusat-pusat perawatan lansia menerima hewan peliharaan.

Young mengklaim memiliki hewan peliharaan berarti akan menghapus kebutuhan lansia akan perawatan kesehatan yang mahal dan obat-obatan untuk mengatasi kecemasan, kurang tidur, atau stres. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
WHO Sebut Tak Ada Bukti Vaksin Covid Tingkatkan Risiko Stroke pada Lansia
Kekhawatiran baru-baru ini yang muncul di media dan masyarakat iptek tentang keamanan suntikan penguat mRNA, tidak berdasar
0
Peneliti Australia Temukan Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Kesehatan Lansia
Lansia pindah ke panti wreda atau pusat-pusat perawatan lainnya sering kali terpaksa meninggalkan hewan peliharaan mereka