Jakarta – Dalam pertemuan puncak negara-negara di kawasan Teluk di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa, 14 Desember 2021, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyerukan pendekatan “efektif dan serius” dalam menangani program balistik dan nuklir Iran.
Pemimpin de facto Saudi itu mewakili negaranya pada pertemuan Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yang mempertemukan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar. Ayahnya yang berusia 85 tahun, Raja Salman, tidak dapat hadir dalam pertemuan tersebut.
“Penting (bagi kita) untuk memiliki pendekatan yang efektif dan serius terhadap program nuklir dan balistik Iran,” kata putra mahkota itu pada pertemuan puncak tersebut.
Bulan lalu, Amerika Serikat (AS) dan negara-negara GCC menuduh Iran menyebabkan krisis nuklir dan mengacaukan Timur Tengah dengan meluncurkan rudal balistik dan drone.
Dalam komunike KTT terakhir, negara-negara GCC menyepakati “pentingnya koordinasi untuk mencapai kebijakan luar negeri yang terpadu dan efektif yang melindungi kepentingan rakyat di kawaan Teluk.”
Mereka juga sepakat tentang perlunya “diversifikasi” ekonomi negara masing-masing, yang selama ini sangat bergantung pada minyak dan gas (lt/jm)/AFP/voaindonesia.com. []
Israel Siapkan 'Opsi Militer' Hentikan Iran Miliki Senjata Nuklir
AS dan Negara-negara Teluk Tuduh Iran Pemicu Krisis Nuklir
Program Nuklir Iran Akan Perkaya Uranium Sampai 20%
Menlu Amerika dan 3 Menlu Eropa Bahas Isu Nuklir Iran