Pendaki Perempuan Hong Kong Pemecah Rekor Everest Terdampar di Nepal

Tsang Yin-Hung, pendaki pencetak rekor asal Hong Kong dan puluhan pendaki dari China terdampar di Nepal akibat pembatasan terkait pandemi Covid-19
Pendaki gunung Kong Tsang Yin-hung, perempuan warga Hong Kong, yang mencatat pendakian Gunung Everest tercepat di dunia (8.848,86 meter) oleh seorang wanita dalam 25 jam 50 menit pada 30 Mei 2021 di terdampar Kathmandu (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Tsang Yin-Hung, pendaki pencetak rekor asal Hong Kong dan puluhan pendaki dari China terdampar di Nepal akibat pembatasan terkait pandemi Covid-19 yang diterapkan China. Yin-Hung pernah mencetak waktu tercepat, dalam 25 jam 50 menit, pendakian Gunung Everest, 8.848,86 meter, oleh pendaki perempuan.

Nepal telah mengalami lonjakan kasus Covid-19 termasuk di base camp Everest yang mendorong beberapa negara untuk melarang perjalanan dari sana. Angka positivity rate harian di Nepal mencapai lebih dari 24%, termasuk yang tertinggi di dunia saat ini.

Pembatasan perjalanan diberlakukan setelah musim pendakian dimulai dan ada wabah baru di Nepal.

pendaki gunung spanyolPendaki gunung Spanyol yang terdampar, trekker dan turis tiba di bandara Kathmandu, Nepal, untuk naik penerbangan repatriasi yang diatur oleh pemerintah mereka, Jumat, 21 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Binaj Gurubacharya)

Tsang, 44, yang mendaki Gunung Everest dalam waktu 25 jam dan 50 menit bulan lalu, mengatakan pulang ke negaranya tampak lebih sulit daripada pendakiannya ke puncak 8.848,86 meter.

“Saya pikir pendakian ke puncak bagi saya adalah mungkin dan dapat dicapai,” katanya kepada Kantor Berita Reuters di hotelnya di Kathmandu. “Tapi pulang (sepertinya) tak ada harapan. Tidak ada cara untuk pulang.”

Pejabat Nepal mengatakan mereka telah mengizinkan dua penerbangan mingguan dari China, tetapi penerbangan tersebut tidak beroperasi.

Kedutaan China di Kathmandu tidak segera menanggapi email Reuters tentang kurangnya penerbangan. "Tidak ada penerbangan (dari Nepal) ke tempat mana pun di China atau Hong Kong," katanya.

Pendaki dari negara lain telah kembali dengan penerbangan carteran.

Gunung EverestIlustrasi - Gunung Everest. (Foto: Pixabay)

Pendaki dari China lainnya, Sun Yi Quan, 34 tahun, mengatakan timnya yang terdiri dari 13 pendaki juga gagal mendapatkan penerbangan pulang. Sun Yi Quan pernah mendaki Everest sebanyak tiga kali, tetapi menyerah pada pendakian keempatnya ketika wabah COVID melanda base camp Everest pada Mei.

Kathmandu telah ditutup sebagian sejak Mei karena lonjakan Covid-19 dengan 622.640 infeksi dan 8.772 kematian sejauh ini.

Tashi Lakpa Sherpa, seorang pejabat senior di perusahaan Seven Summit Treks mengatakan lebih dari 30 pendaki China terdampar di Kathmandu (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Banyak Pendaki Gunung Everest di Nepal Dengan Gejala Corona
Semakin banyak pendaki dengan gejala kasus Covid-19 di Gunung Everest di Nepal membuat para pendaki resah tertular virus corona
Nepal Tutup Pendakian Everest karena Virus Corona
Pemerintah Nepal menutup seluruh jalur pendakian ke Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, demi menghindari virus corona atau COVID-19.
Ada Covid-19, Nepal Tutup Pendakian Gunung Everest
Gunung Everest yang merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya di Nepal ditutup selama musin ekspedisi karena penyebaran virus corona Covid-19.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.