Pemuda Bantaeng Bikin Buku Studi Malaysia dan Singapura

Pemuda-pemudi Bantaeng, Qudratullah dan Ayu Amaliah membuat buku tentang pengalaman pribadi bersentuhan pendidikan di Malaysia dan Singapura.
ket. gambar: Ayu Amaliah dan Qudratullah

Bantaeng - Dua pemuda asli Bantaeng, Qudratullah dan Ayu Amaliah sedang mempersiapkan sebuah buku yang ditulis dari pengalaman mereka selama mengabdi di Singapura dan Malaysia.

Qudra, pemuda yang beralamat di Loka, Desa Bonto Marannu Kecamatan, Ulu Ere ini khusus menulis pengalamannya sebagai Delegasi Indonesia Youth Teaching Program di Malaysia.

Sedangkan Ayu, pemudi yang beralamat di Campagaloe, Kelurahan Bonto Jaya, Kecamatan Bissappu mendapat bagian menulis pengalamannya sebagai Delegasi Saudara Satu Negara di Singapura.

Menurut mereka, tulisan yang digarapnya bercerita mengenai perjalanan hingga menembus program internasional dan menjadi perwakilan Indonesia.

"Sebenarnya project ini sudah masuk dalam tahap akhir. Tetapi ada beberapa aspek yang kami tambahkan. Seperti cerita mengenai pendidikan WNI yang sekolah di Klang, Malaysia yang cukup memperhatinkan," ujar Qudra kepada Tagar, Rabu, 24 Juli 2019.

Semoga nantinya buku ini dapat diterima oleh masyarakat khususnya pemuda dan termotivasi untuk selalu berbuat yang terbaik bagi negeri.

Selain itu, project tersebut juga tidak serta-merta berisi motivasi tetapi juga sebagai bentuk jendela informasi pendidikan yang secara langsung pernah dilihat dan dihadapi oleh pemuda Bantaeng.

"Bukan hanya memberikan motivasi untuk menjadi pemuda yang inovatif dan berdaya saing, tetapi juga kami harapkan project kami ini dapat menjadi jendela informasi bagaimana dunia pendidikan luar sana sehingga jadi cambukan bagi kita semua untuk peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekitar," ujar Ayu.

Tulisan kedua pemuda yang memang berprofesi di bidang pendidikan tersebut direncanakan akan dirilis pada bulan Oktober 2019.

Melalui buku tersebut, keduanya berharap kawula muda khususnya di Kabupaten Bantaeng dapat bergerak aktif dan memberikan yang terbaik untuk Butta Toa dan negeri tercinta.

Tidak selalu harus di tempat yang jauh. Sekalipun di sekitar kita bahkan di Bantaeng jika memang merasa terdorong untuk berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan dan sektor-sektor lain.

"Semoga nantinya ketika buku ini telah rilis, tulisan kami dapat diterima oleh masyarakat khususnya pemuda dan termotivasi untuk selalu berbuat yang terbaik bagi negeri," harap Qudra, yang juga merupakan penulis buku 'Nurdin Abdullah, Media dan Khalayak'. []

Berita terkait
Desa Labbo di Bantaeng, Ada Kopi dan Cerita Sejarah
Labbo merupakan desa tertua di Kabupaten Bantaeng. Desa ini menyimpan banyak cerita sejarah dan kearifan lokal.
Nikmatnya Sensasi Es Teler di Taman Horor Bantaeng
Panas terik sangat cocok menikmati es teler di Taman Horor, jalan Andi Mannappiang, Bantaeng. Taman ini cocok bersantai dan berteduh.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.