Pemuda Afghanistan Tinggalkan Negaranya Demi Masa Depan yang Lebih Baik

Mereka mengaku melarikan diri dari Afghanistan karena tidak ada kesempatan kerja bagi mereka
Ilustrasi - Keluarga Afghanistan ingin mencari masa depan yang lebih baik di luar negeri (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Kabul, Afghanistan - Ratusan pemuda Afghanistan memilih perjalanan berbahaya ke Iran, dan berharap bisa mencapai Eropa. Mereka mengaku melarikan diri dari Afghanistan karena tidak ada kesempatan kerja bagi mereka.

Di stasiun bus yang ramai di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, ratusan pemuda Afghanistan naik bus menuju Provinsi Nimroz di Afghanistan barat, yang berbatasan dengan Iran dan Pakistan. Dari sana, mereka akan memulai perjalanan berbahaya. Mereka berharap bisa mencapai Eropa.

Naqibullah, lulusan Universitas Kabul, termasuk di antara mereka. Dia berharap untuk mencapai Eropa melalui Iran, Irak dan Turki. Dia sebelumnya bekerja sebagai seorang guru dan fotografer, tetapi sekarang dia mencari masa depan yang lebih baik di luar negeri karena masalah keuangan.

“Saat ini, tidak ada pekerjaan. Orang-orang hidup dalam kondisi yang mengenaskan. Dan jika orang-orang hidup dalam kondisi yang buruk, maka tidak ada bisnis — baik itu pertokoan, pusat pengajaran atau studio foto — yang dapat menghasilkan pendapatan,” ungkapnya.

menangkap belalang di afghanistanPara petani di Distrik Sholgara, Provinsi Balkh, Afghanistan, berusaha menangkap belalang yang ramai menyerbu area Kandali di ditrik tersebut, pada 4 Juni 2023. (Foto: voaindoensia.com/AFP/Wakil Kohsar)

Setelah Afghanistan dikuasai oleh Taliban pada 2021, negara itu bergulat dengan krisis ekonomi karena banyak orang kehilangan pekerjaan dan bisnis.

Para pemuda dari provinsi di Afghanistan utara itu berduyun-duyun ke stasiun bus di Kabul dengan tujuan untuk meninggalkan Afghanistan ke Iran, dan seterusnya ke Eropa, untuk memperbaiki prospek maa depan mereka.

Idress adalah mantan penduduk Kota Kunduz, Afghanistan utara.

“Tidak ada pekerjaan di sini, di Afghanistan. Saya ingin pergi ke Iran dan kemudian ke Turki. Dari Turki, saya ingin pergi ke Jerman atau negara lain di Eropa.”

pengungsi afghanistanAnggota staf dari Doctors Without Borders (MSF) tiba di kamp pengungsi internal untuk memeriksa tanda-tanda kekurangan gizi pada anak-anak di pinggiran Herat, Afghanistan. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Puluhan bus berangkat dari Kabul ke Nimroz setiap hari, terutama mengangkut para pemuda Afghanistan, menurut agen perjalanan.

Shahin Shah adalah agen perjalanan di Kabul, Afghanistan. “Delapan puluh hingga 90 busberangkat dari sini setiap hari. Beberapa hari yang lalu kami bahkan memberangkatkan 120 bus dalam satu hari, dan 80 persen dari bus tersebut menuju ke Nimroz. Semua orang ini ingin pergi ke Iran dan Pakistan secara ilegal dan kemudian meneruskan perjalanan dari sana.”

Menurut PBB, lebih dari 1,6 juta warga Afghanistan telah melarikan diri ke negara-negara tetangga sejak Taliban merebut kembali kekusasaan dua tahun lalu, dan satu juta dari mereka memasuki Iran. (lt/ka)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Utusan HAM PBB Ditekan untuk Prioritaskan Hak Perempuan Afghanistan
Human Rights Watch (HRW) mengatakan telah berbagi rekomendasi dengan koordinator khusus PBB yang memimpin penilaian tersebut