Padang - Aliansi Masyarakat Minang (AMM) Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor gubernur Sumbar, Jumat, 6 November 2020. Mereka mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menyakiti hati umat Islam di dunia.
Jika sudah berbicara akidah, maka kepedulian itu akan muncul dengan sendirinya.
Pemprov Sumbar mengapreasi aksi demonstrasi tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar, Nazwir. "Jika sudah berbicara akidah, maka kepedulian itu akan muncul dengan sendirinya. Kami mengapresiasi tindakan dari rekan-rekan," katanya dihadapan peserta aksi.
Menurut Nazwir, Sumatera Barat memang identik dengan Islam. Apalagi, filosofi di Minangkabau jelas mengatakan Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK). "Apa yang disampaikan agama, maka akan diterapkan di lingkungan adat dan kehidupan sehari-hari," tuturnya.
Salah seorang koordinator aksi bela Rasulullah SAW, Syahrir mengecam keras pernyataa Emmanuel Macron yang dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.
"Kami mengecam dan melaknat pernyataan Emmanuel Macron, kami melaknat. Kami tidak ada masalah dengan mereka, tapi jika mereka melecehkan Rasulullah, maka mereka menyalakan api perang kepada umat Islam," katanya.
Dari pantauan, peserta aksi tampak sebagian menggunakan kostum Front Pembela Islam (FPI), GNPF dan ada juga sejumlah perempuan dari Forum Siti Manggopoh.
Sejumlah spanduk dengan beragam kecaman juga meramaikan aksi demonstrasi. Adu tulisan 'Sans Macron Paix Dans Le Monde, Tidak Ada Macron, Dunia Damai'. Ada juga 'Macron Tellement Demoralisee, Macron Benar-benar Tak Bermoral'.