Pemprov Sulsel Siapkan Rp 20 Miliar untuk Bencana

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan Rp 20 Miliar untuk persiapan penanggulangan bencana.
Proses pembersihan kanal di Makassar, Sabtu 4 Januari 2020. (Foto: Tagar/aan Febriansyah)

Makassar - Secara khusus Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan dana senilai Rp 20 miliar untuk penanggulangan bencana. Dana tersebut berasal dari dana kontijensi atau dana direncanakan untuk keadaan yang kemungkinan terjadi.

“Dana penanggulangan bencana ini adalah dana yang digunakan untuk tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan atau pascabencana. Kita kawal dengan doa. Karena banjir itu terjadi karena fenomena alam, yang bisa menangkal itu hanya doa," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam keteragannya, Minggu 5 Januari 2019.

Nurdin menambahkan, Pemprov Sulsel mengajak masyarakat agar bersama-sama mencegah datangnya bencana. Selain berdoa, masyarakat perlu menerapkan gaya hidup yang peduli lingkungan.

Selain itu, mantan Bupati Kabupaten Bantaeng ini meminta masyarakat walapun di musim hujan, tetap diusahakan untuk menaman di lahan-lahan kritis, sebab banyak lahan hutan dan pegunungan yang beralih fungsi sehingga lingkungan tidak seimbang.

Dana penanggulangan bencana ini adalah dana yang digunakan untuk tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan atau pascabencana.

“Supaya dari hari ke hari lahan kritis kita berkurang, penutupan hutan kita semakin lebat. Supaya groundwater storage (simpanan air tanah) kita ini terisi,” jelasnya.

Ia menambahkan, penanaman pohon di saat cuaca lembab sebagai upaya konservasi lingkungan yang semakin kritis. Utamanya di daerah sekitar sungai.

“Lingkungan yang semakin kritis ini, kita bisa pulihkan dengan gerakan menanam, konservasi, bagaimana pun juga kita harus ingatkan masyarakyat, mungkin tidak sebanding hasil yang dia terima dengan malapetaka yang terjadi,” jelasnya.

Guru besar Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini berharap, penanaman pohon juga dapat dilakukan melalui program organisasi lingkungan maupun melalui gerakan individu.

“Sungai menjadi dangkal karena sedimentasi, bayangkan kalau debit air naik sungai dangkal berarti kapasitas sungai melebihi dari kemampuan, itulah menjadi banjir,” pungkasnya. []

Berita terkait
Angkot di Makassar Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang
Sebuah mobil angkutan umum di kota Makassar rusak parah akibat ditimpa pohon tumbang, Sabtu 4 Januari 2020. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Banjir Makassar Menyisakan Trauma
Di antara suara hujan deras, Imran dan Rahayu menceritakan trauma banjir Makassar 2019. Sangat mengerikan. Hal buruk terjadi pada anaknya.
Wagub Sulsel Tinjau Normalisasi Kanal Makassar
Wakil gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengecek progres pembersihan kanal Makassar.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.