Pemprov Bali Siapkan Anggaran Penanganan Corona

Gubernur Bali I Wayan Koster akan mengumpulkan seluruh rumah sakit di Provinsi Bali untuk membahas penanggulangan virus corona.
Gubernur Bali I Wayan Koster. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)

Denpasar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali siap mengucurkan anggaran jika wabah penyebaran virus corona atau Covid-19 meluas di Bali. Respon tersebut menyusul meninggalnya satu warga negara asing (WNA) dalam pengawasan terpapar virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali.

Gubernur Bali, I Wayan Koster menegaskan menanggapi ketersediaan anggaran alokasi dana guna mengantisipasi mencegah meluasnya wabah Covid-19. Koster mengaku akan mengumpulkan seluruh rumah sakit untuk membahas kesiapan ruang isolasi jika terjadi peningkatan pasien terindikasi Covid-19.

Jika memang terjadi penambahan (pasien) signifikan, kita akan tambah.

"Kita akan kumpul dengan rumah sakit dalam rangka merawat pasien yang ada dan kemungkinan ada tambahan, apa saja dibutuhkan misalnya kaitannya dengan ruang isolasi jika terjadi penambahan pasien signifikan," ujarnya usai rapat penanggulangan Covid-19 di Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Jumat, 13 Maret 2020.

Berkaitan dengan penambahan ruang isolasi, Koster mengatakan sejauh ini masih mencukupi di RSUP Sanglah Denpasar. Meski demikian, jika dirasa kurang, bisa ditambah ruang isolasi.

"Jika memang terjadi penambahan (pasien) signifikan, kita akan tambah. Tetapi sejauh ini dari pemantauan kita penambahan terbilang relatif kecil dan masih bisa dikelola di RSUP Sanglah," kata Koster.

Sejauh ini Koster menguraikan bahwa kebutuhan ruang isolasi masih cukup dengan keberadaan 18 ruang isolasi di RSUP Sanglah, ditambah dengan RS di Tabanan, RS Sanji Wangi Gianyar, Buleleng, RS Pendidikan UNUD dan persiapan di RS Bali Mandara.

"Di Sanglah dari awalnya empat disiapkan hingga 18 ruang isolasi plus Tabanan, Gianyar, Buleleng, dan kita sedang menyiapkan di RS Bali Mandara juga RS Pendidikan UNUD. Dengan total kesiapan 44 ruang isolasi saya rasa mencukupi," ujarnya.

Hingga saat ini Provinsi Bali masih merawat tujuh pasien dalam pengawasan virus corona. Tujuh pasien dalam pengawasan tersebut dirawat di RSUP Sanglah sebanyak lima orang, satu orang di sebuah rumah sakit swasta dan satu di Klungkung.

Dituturkannya juga bahwa semua pemeriksaan laboratorium dilakukan kementerian kesehatan dan per Jumat ini ketujuh pasien masih belum diketahui hasil laboratoriumnya apakah positif atau negatif virus corona.

"Ketujuh pasien belum tahu hasilnya dan mudah-mudahan negatif tapi dari kronologinya masih diperkirakan negatif," ujarnya.

Saat ini Satgas pengelolaan penanggulangan virus corona dipimpin Sekretaris Daerah Bali dengan protokol yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

"Satgas merumuskan program jangka pendek yang dilakukan dalam waktu dekat untuk pencegahan dan mengelola sakit dalam pengawasan. Semua ini dilakukan mengikuti aturan pemerintah pusat dan semua sudah ada SOP-nya," kata Koster. []

Berita terkait
Pemprov Bali Imbau Warga Tak Panik WNA Covid-19
Pemprov Bali membenarkan jika WNA positif Covid-19 yang meninggal dirawat di RSUD Sanglah, Bali sejak 9 Maret 2020.
Pemprov Bali Pastikan Belum Ada Suspect Virus Corona
Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra menyabut mewabahnya virus corona tidak hanya mengganggu sektor kesehatan, tetapi juga sektor pariwisata.
12 Pasien Pengawasan Covid-19 di RSUP Sanglah Bali
Dari 12 pasien dirawat di RSUP Sanglah Bali, enam sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes laboratorium.