Pemkab Kuningan Diminta Hargai Hak-hak Dasar Warga

PC NU Kota Cirebon meminta Pemkab Kuningan dapat mempertimbangkan hak-hak dasar konstitusional warga
Ketua Lakpesdam Kota Cirebon, Jabar, Ide Bagus Arif Setiawan. (Foto: Tagar/Charles).

Cirebon - Polemik penyegelan Batu Satangtung di Blok Curug Go’ong, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, oleh Pemda Kabupaten Kuningan melalui Satpol PP makin meluas. Lokasi yang rencananya digunakan oleh masyarakat Sunda Wiwitan sebagai tempat pasarean atau lokasi pemakaman itu dianggap tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Pro kontra penyegelan Batu Satangtung tidak saja terjadi di Kabupaten Kuningan tetapi sudah meluas hingga tingkat nasional. Terbaru, Komisioner Komnas HAM RI yang dipimpin Beka Ulung Hapsara bertemu Bupati Kuningan, Acep Purnama, untuk membahas penyegelan tersebut secara komprehensif. Hasil sementara Komnas HAM RI menilai penyegelan Batu Satangtung ini sudah mencederai HAM.

Menanggapi hal tersebut, PC NU Kota Cirebon, melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam), berharap Pemda Kabupaten Kuningan dapat mempertimbangkan hak-hak dasar konstitusional seluruh warga negara. Ketua Lakpesdam Kota Cirebon, Ide Bagus Arif Setiawan mengatakan, salah satu hak dasar konstitusional itu adalah hak keyakinan beragama dalam menjalankan ibadah.

“Saya kira di luar perdebatan yang terjadi di sana, kami dari Lakpesdam Kota Cirebon berharap ada jalan keluar yang terbaik dalam spirit kebersamaan, keberagaman, pluralisme dan kita kembalikan bahwa semua warga negara dijamin oleh konstitusi,” kata Ibas sapaan akrabnya, 8 Agustus 2020. Menurut Ibas, selain itu semua elemen untuk sama-sama menerima hak masing-masing karena masyarakat adat Sunda Wiwitan ini saudara sebangsa juga.

Masih menurut Ibas, NU Kota Cirebon khususnya Lakpesdam melihat bahwa Kuningan ini cukup menarik karena di wilayah tersebut masih ada masyarakat yang memegang kepercayaan para leluhur. “Saya kira ini bukan momok justru ini adalah bukti bahwa Kuningan merupakan salah satu wilayah dengan landscape yang multi kultural. Poin ini juga saya kira perlu menjadi pertimbangan semua pihak,” ujar Ibas.

Sehingga lanjut Ibas, tidak perlu ada pemikiran-pemikiran yang berasa ini sebuah ancaman yang akan mencederai akidah. “Saya kira ini tidak akan sampai ke sana. Kita hidup bersama dalam bingkai multi kulturalisme, semua pihak agar bisa menahan diri sehingga solusinya segera tercapai dan baik untuk kita semua, khususnya untuk saudara-saudara kita d Cigugur," tutur Ibas. []

Berita terkait
Erli, Siswa SD Kuningan Berharap Jokowi Datang Lagi
Erli, siswa SD Kuningan berharap Jokowi datang lagi. "Semoga pak Presiden kembali ke sini lagi, seneng banget bisa melihat Presiden," ujar gadis kecil itu, yang begitu semangat melambaikan tangan ke arah rombongan mobil Presiden.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.