Pemkab Indramayu Klaim Angka Stunting Turun

Pemkab Indramayu, Jabar, klaim turunkan angka laju stunting di sampai 15,7 persen, melampaui target dari RPJMD 2016-2021
Plt Bupati Indramayu, Jawa Barat, Taufik Hidayat, sedang menandatangani komitmen bersama cegah stunting. (Foto: Tagar/Diskominfo Indramayu).

Indramayu - Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengklaim mampu menurunkan angka laju stunting di Kabupaten Indramayu sampai 15,7 persen. Penurunan stunting tersebut bahkan melampaui target dari RPJMD 2016-2021. Keberhasilan ini diakui berkat kerjasama pemerintah daerah setempat dengan berbagai stakehokder lainnya

Demikian ditegaskan Plt. Bupati Indramayu, Taufik Hidayat, ketika membuka kegiatan Rembuk Stunting yang dilakukan melalui virtual meeting yang di ruang Indramayu Command Center (ICC), Selasa, 30 Juni 2020.

Taufik Hidayat menjelaskan, anak stunting di Kabupaten Indramayu mencapai 29,9 %, berdasarkan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) Agustus 2019 data anak stunting di Kabupaten Indramayu menurun menjadi 15,7 %. Jumlah tersebut terus mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2018 mencapai 20,5 % dan tahun 2017 mencapai 21,5 %.

Apabila disandingkan dengan kategori presentase stunting tingkat kabupaten/kota dari WHO, maka jumlah anak stunting di Kabupaten Indramayu dalam katagori rendah.

"Hal ini menunjukan bahwa Pemkab Indramayu beserta seluruh komponen masyarakat memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan percepatan pencegahan dan penurunan stunting dengan memasukan stunting sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021 dengan target penurunan stunting tahun 2021 di bawah 20 persen," ujar Taufik.

Taufik menambahkan, pada tahun 2019 lalu sebanyak 12 desa menjadi lokus yakni Balongan, Kalianyar, Lemahayu, Tunggulpayung, Sudimampir, Tegalurung, Kerticala, Tenajar Kidul, Kiajaran Wetan, Totoran, Rawadalem, dan Pringgacala. Sedangkan tahun 2020 terdapat 9 desa yang menjadi lokus yakni Cemara Wetan, Sukadana, Bojongsari, Lohbener, Majakerta, Sudimampir, Sumbon, Krangkeng, dan Drunten Wetan.

“Desa-desa yang menjadi lokus ini akan terus digenjot supaya penurunannya cepat dan tujuan kita bersama untuk menghilangkan stunting di Indramayu bisa tercapai,” kata Taufik. Kegiatan Rembuk Stunting ini diharapkan kembali dapat menguatkan sinergitas dan persamaan komitmen bagi perangkat daerah maupun unsure laiannya.

“Penyelesaian stunting ini harus kita laksanakan secara massal dan melibatkan berbagai unsure. Baik perangkat daerah maupun pemerintah desa dan unsure lainnya agar ada kegiatan yang berumber dari APBD maupun ABPDes untuk penanganan stunting di daerahnya masing-masing,” kata Taufik.

Sementara itu Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Desa Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, DR. Paudah, M.Si mengatakan, desa-desa di Kabupaten Indramayu yang masih ada kasus stunting atau menjadi lokus program stunting bisa melakukan penyusunan kegiatan-kegiatan yang relevan degan upaya pecegahan dan penurunan stunting.

Paudah menambahkan, program/kegiatan yang dapat dilaksanakan desa terkait upaya pencegahan dan penurunan stunting yakni pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana desa ( tandon air bersih atau penampung hujan bersama, pipanisasi air bersih desa, pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin). Desa perlu mengetahui warga desa yang masuk sebagai kriteria 1000 hari pertama kelahiran (HPK) dan intervensi sensitif ataupun spesifik yg diterima.

Hal lain yang juga bisa dilakukan oleh desa yakni peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan sosial dasar (air bersih, jambanisasi, MCK, posyandu, balai pengobatan, poskesdes, posbindu, tikar pertumbuhan, kampanye desa bebas BAB, PAUD untuk pendidikan), pelatihan pengelolaan air minum, pelayanan kesehatan kesling, bantuan insentif kader, pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi balita dan anak sekolah, kampanye germas, peraktek pemberian MPBA, stimulasi tumbuh kembang dan lain-lain terkait layanan kesehatan dan sosial dasa. []

Berita terkait
Antisipasi COVID-19 Ala Pemkab Indramayu
Dalam mengantisipasi COVID-19, Pemerintah Daerah (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, memiliki 3 strategi
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.