Pemerintah Uji Coba PeduliLindungi di Luar Jawa-Bali

Pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk kabupaten/kota di luar Jawa-Bali
Aplikasi PeduliLindungi dukung vaksinasi Covid-19. (Foto: Tagar/Kominfo)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk kabupaten/kota di luar Jawa-Bali jika tingkat vaksinasi dosis pertama mencapai 50 persen.

Menurutnya, beberapa kota yang vaksinasinya sudah diatas 50 persen. Seperti, Kota Banda Aceh, sudah 58,47 persen, Kota Jambi 65 persen, Kota Kupang 61 persen, Palangka Raya 58 persen, dan Batam 83 persen.

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan memaparkan aplikasi PeduliLindungi merupakan integrator utama dari tiga strategi pemerintah dalam mengendalikan pandemi. Untuk menekan laju penularan COVID-19 ketika aktivitas masyarakat mulai dibuka secara bertahap.

Tiga strategi tersebut adalah peningkatan coverage vaksinasi yang cepat untuk seluruh masyarakat Indonesia. Serta testing-tracing-treatment yang baik, dan kepatuhan protokol kesehatan 3M yang tinggi.

Luhut menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah perbaikan agar layanan PeduliLindungi tersebut dapat berfungsi maksimal. Pemerintah juga menjamin keamanan data di dalam aplikasi tersebut.


Dari total 21 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas di tempat publik oleh sistem.


Saat ini penyimpanan data dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan penanganan keamanan data dibantu oleh Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).

"Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan PeduliLindungi ini semakin baik,” katanya.

Luhut mengungkapkan, hingga 5 September, jumlah masyarakat yang menggunakan PeduliLindungi di area publik seperti pusat perbelanjaan, industri, dan sarana olahraga mencapai hampir 21 juta orang.

"Dari total 21 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas di tempat publik oleh sistem," katanya.

Pemerintah akan menindak masyarakat yang masuk dalam kriteria hitam pada aplikasi PeduliLindungi namun masih berusaha melakukan aktivitas di area publik. Dengan cara membawa mereka ke tempat isolasi terpusat untuk mencegah terjadinya klaster baru.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Jelang PON, Menko PMK Ajak Warga Papua Percepat Vaksinisai
Menko PMK Muhadjir Effendy mengajak seluruh warga di Provinsi Papua untuk mempercepat proses vaksinasi menjelang PON XX pada Oktober 2021.
Sandiaga: Destinasi Wisata Siap Sambut Wisatawan Vaksinasi
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif siap untuk menyambut wisatawan yang telah divaksinasi.
Australia Rilis Paspor Vaksin Internasional Oktober 2021
Paspor vaksin untuk perjalanan internasional akan segera diluncurkan oleh pemerintah Australia pada bulan Oktober mendatang.
0
Menlu Blinken Sebut G7 Bertekad Dukung Ukraina
Menlu Blinken, 24 Juni 2022, menegaskan kelompok negara-negara industri maju (G7) bertekad melanjutkan dukungan mereka pada Ukraina