Pemerintah Inggris Larang Pemakaian Gas Tawa untuk Tujuan Rekreasi

Pemerintah Inggris melarang penggunaan gas tawa untuk rekreasi dalam upaya menghentikan perilaku antisosial
Polisi membawa tabung nitro oksida, yang dikenal sebagai gas tawa, yang disita dari warga yang berencana menggunakannya sebagai Narkoba, selama Karnaval Notting Hill di London barat, 29 Agustus 2022. (Foto: voaindonesia.com/Susannah Irlandia/AFP)

TAGAR.id, London, Inggris – Pemerintah Inggris melarang penggunaan gas tawa untuk rekreasi dalam upaya menghentikan perilaku antisosial dan kebiasaan membuang sampah sembarangan. Pelanggar bisa menghadapi hukuman penjara hingga dua tahun.

Gas tawa atau dinitrogen oksida dijual secara umum di beberapa negara Eropa. Gas itu bisa membuat pengisapnya merasa lebih rileks dan tidak merasa cemas. Singkatnya, gas tawa adalah sejenis penenang ringan yang bisa membuat orang serasa mabuk (high).

Dalam waktu dekat, gas yang terkadang dijual dalam kemasan balon ini tidak akan lagi ditemukan secara bebas di Inggris. Gas tawa dilarang pihak berwenang karena diduga memicu perilaku antisosial dan kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Penonton festival hirup gas tawaPenonton festival hirup gas tawa saat matahari terbit di lingkaran batu pada hari kedua festival musik Glastonbury di Worthy Farm, Somerset, Inggris, 27 Juni 2013. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Olivia Harris)

Namun, yang jadi pertanyaan, mungkinkah larangan itu efektif. Dal Babu, mantan kepala inspektur polisi Metropolitan London, termasuk yang meragukannya.

“Terkadang sulit bagi polisi untuk membuktikan bahwa orang yang memiliki tabung gas tawa melakukannya untuk tujuan rekreasi atau untuk tujuan ilegal. Gas tersebut tidak bertahan lama di tubuh Anda. Ini tidak seperti kokain atau ganja yang keberadaannya dalam tubuh bisa diuji,” jelasnya.

Belanda sudah memberlakukan larangan penggunaan gas tawa untuk tujuan rekreasi sejak bulan Januari. Menteri Kesehatan Belanda, Marten van Ooijen, mengatakan, dampaknya sudah terlihat.

“Kami memulainya dengan menyampaikan beberapa informasi pencegahan dengan target, misalnya, sekolah-sekolah dan juga orang-orang muda yang diketahui sering menggunakan dinitrogen oksida. Kini, kami melihat jumlah penggunanya menurun di Belanda,” kata Marten van Ooijen.

Para pengunjuk rasa ghirup dinitrogen oksidaPara pengunjuk rasa ghirup dinitrogen oksida, yang dikenal sebagai gas tawa, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London, 1 Agustus 2015. (Foto: voaindonesia.com/AFP PHOTO/JACK TAYLOR)

Dinitrogen oksida sering digunakan oleh koki dan pembuat roti untuk membuat krim. Rumah-rumah sakit, terutama klinik gigi, kadang memanfaatkannya sebagai pereda nyeri.

Sebagai obat pesta, gas tawa sebetulnya hanya memiliki efek yang singkat. Namun, sejumlah penelitian menunjukkan, gas ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti kehilangan ingatan, lemahnya sistem kekebalan tubuh dan inkontinensia atau ketidakmampuan mengontrol kandung kemih. (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jadi Jantungnya Indonesia, Hari Listrik Nasional ke-78 Tegaskan Komitmen PLN Lanjutkan Transformasi untuk Indonesia
Hari Listrik Nasional ke-78 jadi momen penegasan peran PT PLN (Persero) untuk melanjutkan langkah transformasi demi Indonesia lebih baik.
0
Pemerintah Inggris Larang Pemakaian Gas Tawa untuk Tujuan Rekreasi
Pemerintah Inggris melarang penggunaan gas tawa untuk rekreasi dalam upaya menghentikan perilaku antisosial