Pemerintah Indonesia Siap Selenggarakan Presidensi G20

Pemerintah Indonesia bersiap untuk menyelenggarakan KTT G20 pada tahun 2022 mendatang, tongkat estafet akan diserahkan Italia ke Indonesia
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers Bersama mengenai Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022, 14 September 2021 (Sumber: setkab.go.id/Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Pemerintah Indonesia bersiap untuk menyelenggarakan KTT G20 pada tahun 2022 mendatang. Tongkat estafet Presidensi G20 akan diserahkan secara resmi oleh Perdana Menteri Italia kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Roma, Italia, tanggal 30-31 Oktober mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers Bersama mengenai Presidensi Indonesia di G20 Tahun 2022, 14 September 2021, malam, secara virtual.

“Bapak Presiden Joko Widodo akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma pada tanggal 30-31 Oktober mendatang. Di sana Bapak Presiden akan menerima secara resmi penyerahan tongkat estafet Presidensi G20 dari PM Italia kepada Presiden Republik Indonesia,” ujar Airlangga.

Selanjutnya, Presidensi G20 Indonesia secara resmi akan dimulai tanggal 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Sejak forum ini dibentuk pada 1999 yang lalu, ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi Presidensi G20.

Dalam presidensi ini, Indonesia akan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Bersama”. Menko Perekonomian mengungkapkan, Presidensi G20 ini akan membawa manfaat yang besar bagi Indonesia.

“Setidaknya ada tiga manfaat besar yang bisa diperoleh Indonesia, baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial, maupun manfaat dari segi politik,” ucap Airlangga yang juga ditunjuk sebagai Ketua I Bidang Sherpa Track.

Pada aspek ekonomi, kunjungan delegasi negara G20 akan dapat meningkatkan konsumsi domestik, peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), hingga menyerap tenaga kerja.

“Di aspek ekonomi, beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 triliun rupiah, penambahan PDB hingga Rp7,47 triliun, dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor,” ungkap Airlangga.

Menko Perekonomian menambahkan, hal tersebut diperkirakan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar dibandingkan saat Indonesia menjadi tuan rumah International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Bali, tahun 2018 lalu.

“Diharapkan secara agregat ini akan beberapa kali 1,5-2 kali daripada efek yang dicapai dalam pertemuan IMF-World Bank di tahun 2018 yang lalu, karena pertemuan ini berjalan sekitar 150 pertemuan selama satu tahun atau selama 12 bulan,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Airlangga, pertemuan ini juga dapat dijadikan momentum bagi Indonesia untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural berupa dikeluarkannya Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (Sovereign Wealth Fund/SWF).

“Tentunya ini akan mendorong confidence dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan,” harap Menko.

Sementara dari aspek pembangunan sosial, Indonesia berpeluang untuk mendorong topik terkait dengan produksi dan distribusi vaksin.

“Kita terus mendorong agar vaksin ini menjadi global public goods dan juga aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang yang berpendapatan rendah,” ujarnya.

Keterangan pers bersama dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (DND/AIT/UN)/setkab.go.id. []

Forum G20 Indonesia Ingin Vaksin Bisa Diakses Seluruh Rakyat

Presiden Jokowi Sampaikan Dua Hal Penting di KTT G20

G20 Perhatikan Transformasi Ekonomi dan Pembangunan Inklusif

IMF: China, Negara G20 yang Catat Pertumbuhan Positif 2020

Berita terkait
Jokowi Tunjuk Menko Airlangga Pimpin Sherpa Track G20
Presiden Jokowi tunjuk Menko Airlangga pimpin Sherpa Track G20, yang akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.