Pembicaraan Trilateral Antara Jepang, AS dan Korsel di Tokyo

Jepang, AS dan Korsel mengadakan pertemuan trilateral, Selasa, 14 September 2021, di Tokyo, Jepang, untuk membahas isu Korea Utara
Sung Kim, Utusan Khusus AS untuk Korea Utara, berbicara dalam pertemuan trilateral antara Jepang, AS, dan Korea Selatan membahas Korea Utara, di Tokyo, Jepang, 14 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - David Mareuil via REUTERS)

Tokyo – Jepang, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mengadakan pertemuan trilateral, Selasa, 14 September 2021, di Tokyo, Jepang, untuk membahas isu Korea Utara.

Pembicaraan tiga pihak itu berlangsung sehari setelah Pyongyang mengumumkan keberhasilannya menguji coba rudal-rudal jelajah jarak jauh barunya, yang menunjukkan kemajuan dalam kemampuan militernya.

Di antara para partisipan adalah Utusan Khusus Presiden AS Joe Biden untuk Korea Utara Sung Kim, Dirjen Biro Urusan Asia dan Oseania Jepang Takehiro Funakoshi, dan Utusan Khusus Korea Selatan untuk Urusan Keamanan dan Perdamaian Semenanjung Korea Noh Kyu-duk.

Kim mengatakan komitmen AS untuk keamanan Jepang dan demokrasi lebih kuat di tengah-tengah ancaman.

Kantor Berita Pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency, melaporkan bahwa rudal-rudal itu menunjukkan dapat menghantam target berjarak 1.500 kilometer dari tempat peluncurannya pada Sabtu dan Minggu, cukup jauh untuk menjangkau Jepang (uh/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Ancaman Baru Korea Utara Terhadap Amerika dan Korea Selatan

Amerika Diingatkan Korea Utara Jika Inginkan Perdamaian

Amerika dan Korea Selatan Akhiri Kelompok Kerja Untuk Korea Utara

Pertemuan Trump-Kim, Dendam Tiga Turunan Korea Utara dan Amerika

Berita terkait
Korea Utara Tembakkan Rudal Jelajah Jarak Jauh
Korea Utara berhasil melancarkan uji coba rudal jelajah jarak jauh pada akhir pekan lalu, hal ini diberitakan oleh media pemerintah KCNA
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.