Pembagian Daging Kurban di Jabar Harus Pakai Daun Pisang

Ridwan Kamil mengeluarkan surat edaran mewajibkan pembagian daging kurban harus menggunakan besek atau daun pisang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan surat edaran mewajibkan pembagian daging kurban harus menggunakan besek atau daun pisang. Alasannya, wadah tersebut sebagai budaya Sunda yang layak untuk dikembangkan.

"Saya kira konversi penggunaan kantong kresek untuk daging kurban menjadi besek atau daun pisang itu layak dikembangkan sebagai budaya daerah," tutur Ridwan Kamil di Bandung, Kamis 1 Agustus 2019.

Selain itu, dalam surat edaran manajemen kurban 2019 kepada kepala daerah 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat tersebut, dia menginstruksikan larangan penjualan hewan kurban di trotoar atau pinggir jalan.

Karena selain menggangu hak pejalan kaki, penjualan hewan kurban di trotoar pun dinilai mengurangi keindahan kota.

"Jelang Idul Adha tahun ini, hari ini saya akan mengeluarkan surat edaran untuk para bupati dan wali kota. Saya ingin manajemen kurban yang lebih baik tahun ini," kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, karena sudah dilarang berjualan hewan kurban di pinggir jalan atau trotoar, nantinya akan difasilitasi berjualan di lapangan. Sehingga, tidak ada akan mengganggu hak pejalan kaki.

"Untuk memaksimalkan penjualan dan memfasilitasi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat) yang terbiasa berbelanja online. Saya menginginkan penjualan hewan kurban pun bisa dilakukan secara online," jelas dia.

Di samping itu, dalam surat edaran manajemen kurban tersebut dirinya menginstruksikan bahwa pendistribusian daging kurban pun harus merata. Dia tak ingin adanya penumpukan daging kurban di perkotaan.

"Pastikan saat distribusi harus merata, jangan bertumpuk di kota. Daging yang dipotong di kota harus didistribusikan ke pelosok seperti wilayah Jawa Barat selatan yang lebih membutuhkan," tegasnya.

Warga Jabar Banyak Berkurban

Ridwan Kamil pun berharap proses kurban di Jawa Barat tahun ini bisa berjalan lancar. Ridwan mengaku bersyukur jumlah orang yang berkurban terus meningkat setiap tahunnya, membuktikan perekonomian di Jawa Barat mulai meningkat.

"Jumlah hewan kurban yang banyak ini adalah bukti ekonomi Jabar sedang membaik. Jumlah muslim di Jabar sendiri berjumlah 45 juta orang lebih, dari hampir 50 juta total jumlah penduduk," ujarnya.

Dia mengklaim, per April 2019 jumlah warga miskin di Jawa Barat berkurang sebanyak 230 ribu. Dia berharap kesejahteraan masyarakat semakin meningkat sehingga jumlah hewan kurban makin banyak dan penerima bisa semakin berkurang.

"Jadi ini adalah sebuah progres yang kalau dihubungkan dengan kurban ada korelasinya, mudah-mudahan makin hari tingkat kesejahteraan masyarakat makin meningkat dengan kurban yang makin banyak dan berkurangnya penerima kurban," tutur dia.[]

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.