Peluru Tembus Kaki, Pelarian Pemerkosa Bergilir Siswi di Lombok Berakhir

Pemerkosaan itu menyebabkan korban tewas. 4 pelaku ditangkap polisi.
SAS, pelaku utama pemerkosa secara bergilir siswi SMP hingga tewas di Lombok Timur berakhir. Timah panas menembus betis kanan SAS karena ulahnya melawan ketika ditangkap. Selain SAS, tiga pelaku pemerkosaan lain juga telah diringkus kepolisian. (Foto: Tagar/ Harianto Nukman)

Lombok Timur, (Tagar 2/2/2019) - Pelarian pelaku utama pemerkosa secara bergilir siswi SMP hingga tewas di Lombok Timur berakhir. Pelaku berinisial SAS itu terjerembab ditembus timah panas dari polisi.

SAS diringkus pada Selasa (1/1) pagi, sekitar pukul 06.30 Wita di rumahnya di Gerung Permai, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. Timah panas menembus betis kanan SAS karena ulahnya melawan ketika ditangkap.

"Pelaku kami lumpuhkan dengan tindakan tegas dan terukur dengan tembakan ke arah kaki pelaku dan menembus betis kanannya," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Yogi Purusa Utama, Selasa (1/1).

Yogi menuturkan, dalam masa pelariannya, pelaku SAS sempat bersembunyi di beberapa tempat. Dia juga sempat menginap di rumah pelaku lain berinisial BUL di Lombok Timur.Pada saat itu, terang Yogi, SAS berpura-pura mencari dan menanyakan keberadaan BUL kepada orangtuanya.

"Saat SAS datang, orangtua BUL belum mengetahui jika anaknya sudah ditangkap polisi," sambung Yogi.

Orangtua BUL akhirnya mengizinkan SAS menginap di rumahnya. Namun di sana, SAS nekat mengambil beberapa lembar pakaian dan handphone milik orang tua BUL yang kemudian dijual SAS untuk biaya pelariannya.

Peristiwa pemerkosaan yang menyebabkan korban meninggal dunia itu terjadi pada Sabtu (29/12) lalu. Kejadian bermula saat korban dijemput oleh SAS pacarnya untuk menonton acara Musabaqah.

"Setelah selesai acara tersebut, pelaku SAS ini mengajak korban untuk mendampinginya mengkonsumsi minuman keras bersama 3 orang temannya yaitu WAN, BUL dan Pendi," jelas Yogi.

Dalam kondisi mabuk minuman keras, SAS memperkosa korban di sebuah kebun di Dusun Sukamulia Pradia, Desa Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. Tidak sampai di situ saja, SAS juga menawarkan korban kepada teman-temannya.

Korban kemudian diantar pulang ke rumahnya dibonceng oleh WAN. Di tengah perjalanan korban loncat dari atas sepeda motor. Akibatnya, korban mengalami luka di kepala, telinganya mengeluarkan darah dan tidak sadarkan diri.

Bukannya segera membawa korban ke rumah sakit, SAS bersama Pendi malah membawa korban ke tengah kebun dan kembali menyetubuhinya.

Selanjutnya, korban diserahkan kepada WAN dan BUL. Setelah selesai melakukan aksi bejatnya, WAN dan BUL membawa korban ke puskesmas, namun di tengah perjalanan korban meninggal dunia.

Para pelaku mengarang cerita soal kematian korban tersebut. Kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi. Polisi menemukan kecurigaan dan kejanggalan dari keterangan pelaku.

Namun akhirnya di lokasi yang berbeda, polisi menangkap 3 orang pemerkosaan bergilir siswi SMP hingga tewas tersebut, yakni WAN, BUL dan Pendi. Mengetahui kabar penangkapan 3 orang temannya itu, SAS sempat kabur dan menjadi buronan polisi.

"Saat ini para pelaku (4 orang) sudah kami amankan di Polres Lotim guna pengembangan dan proses hukum lebih lanjut," pungkasnya.

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.