Jakarta – Lanjutan laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Grup G akan berhadapan Timnas Uni Emirat Arab (UEA) dengan Timnas Indonesia di Stadion Al Maktoum, Dubai, tanggal 10 Oktober 2019, pukul 23.00 WIB.
Timnas UEA yang berjulukan The Falcons ada di peringkat kedua Grup G dengan 3 poin yang diperoleh dengan mengalahkan Malaysia 2-1 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Sedangkan Timnas Indonesia ada di dasar klasemen sementara karena dua kali kalah yaitu dikandaskan Malaysia 3-2 dan dibenamkan Thailand 3-0.
Timnas Indonesia sudah tiga kali bertemu dengan timnas UEA dengan hasil 2 kali kalah 1 kali menang.
Pertemuan pertama terjadi pada penyisihan Piala Merdeka 1981. Timnas Indonesia waktu itu skuad Garuda mengalahkan UEA 5-2. Tapi, Garuda gagal lolos ke babak berikutnya.
Laga kedua Timnas Indonesia berlaga dengan UEA pada babak delapan besar Asian Games 1986 di Seoul, Korsel. Hasilnya imbang 1-1. Karena harus ada yang juara ada perpanjangan waktu. Hasilnya juga imbang 2-2. Adu pinalti Timnas Indonesia menang 3-2, tapi gagal di seminal karena dikandaskan Korsel 4-0.
Laga di babak 16 besar Asian Games 2019 di Jakarta Timnas Indonesia yang diwakili skuad U-23 kalah adu pinalti sehingga UEA menang 4-3. Ini laga ketiga antara Indonesia dan UEA.
Kekalahan Timnas Indonesia dua kali di laga kandang sendiri pada babak penyisihan Kualifikasi Piala Dunia 2020, dikalahkan Malayasia dan Thailand, jadi catatan tersendiri karena dengan UEA skuad kita akan melakukan laga tandang.
Peringkat UEA sendiri, seperti yang dikeluarkan FIFA, ada di peringkat ke-66 dunia. Ini menempatkan UEA sebagai salah satu timnas terbaik di kawasan Asia. Peringkat FIFA ini menunjukkan kualitas pemain UEA jauh di atas pemain timnas Indonesia.
Salah satu faktor yang menentukan kemenangan Timnas Indonesia adalah ramuan taktik yang akan dijalankan oleh pelatih Simon McMenemy. Jika formasi dan gaya permainan tetap seperti melawan Malaysia dan Thailand bisa dipastikan skuad Garuda akan pulang dengan tangan hampa.
Timnas UEA sendiri seperti di atas angin karena dalam babak penyisihan mereka menekuk Malaysia 2-1. Kemenangan ini jadi modal besar bagi Timnas UEA dalam menghadapi skuad Garuda yang mengantongi dua kali kekalahan beruntun.
Timnas UEA, seperti dikatakan salah seorang pemain, Ahmed Barman, tidak bisa menganggap remeh kekuatan skuad Garuda. Ahmed hanya menyebutkan timnya punya senjata untuk mengalahkan timnas Indonesia.
Agaknya, start buruk timnas Indonesia apalagi terjadi di kandang merupakan beban berat bagi pemain. Mereka menghadapi tim dengan catatan yang jauh lebih baik dan mengantongi satu kemenangan. Sedangkan skuad Garuda bertandang ke Dubai dengan dua kali kekalahan kandang.
Beban lain yang dihadapi timnas Indonesia adalah bermain di stadion yang penuh dengan pendukung tuan rumah. Seperti dikatakan Barman pendukung di stadion akan memegang peranan yang penting dalam laga UEA lawan Indonesia.
Suporter yang datang akan memompa semangat pemain dan jadi motivasi pemain untuk memenangkan pertandingan. Stadion tempat laga Timnas Indonesia dengan UEA adalah stadion yang merupakan markas klub Al Wasl dengan kapasitas 15 ribu penonton.
Celaka bagi skuad Garuda karena dikabarkan UEA akan mengerahkan ribuan suporter ke stadion, al. dengan memobilisasi ekspartiat yaitu pekeja asing yang ada di Dubai. Jumlah mereka akan kalah dengan TKI yang akan menonton laga ini.
Padahal, laga dengan UEA ini jadi penentu bagi skuad Garuda karena kalau seri apalagi kalah kans lolos ke babak selanjutnya nyaris pupus. []