Jakarta - Striker AC Milan Krzysztof Piatek kembali tidak dimainkan pelatih Stefano Pioli saat menang 1-0 atas Brescia di kompetisi Serie A Italia. Ini mencuatkan rumor Piatek ingin segera meninggalkan Milan. Apalagi ayahnya berharap Milan segera melepas Piatek. Namun Pioli tak peduli dengan permintaan Wladyslaw Piatek, ayah dari striker berusia 24 ini.
Piatek sudah kehilangan tempat di tim utama Milan. Di laga terakhir melawan Brescia di Stadion Mario Rigamonti, Sabtu 25 Januari 2020 dini hari WIB, penyerang asal Polandia ini kembali tak dimainkan.
Duet Zlatan Ibrahimovic dan Rafael Leao yang menjadi pilihan pertama di lini depan dengan skema 4-4-2. Saat ingin memecah kebuntuan pemain depan, Pioli pun lebih memilih Ante Rebic yang menjadi pemain pengganti ketimbang Piatek.
Pilihan sang pelatih memang tidak salah. Rebic tampil sebagai penyelamat. Dirinya mencetak satu-satunya gol di pertandingan itu sehingga Milan menang 1-0.
Hanya kemenangan Milan membuat Piatek kian tersingkir. Apalagi Piatek senior sudah mendesak klub agar melepas anaknya. Namun saat disinggung mengenai desakan sang ayah terkait masa depan Piatek di Milan, Pioli enggan mengomentari.
"Saya tak ingin berkomentar terkait dengan pernyataan ayah Piatek. Saya tidak peduli," kata Pioli kepada Forza Italian Football.
"Saya hanya akan bicara tentang pemain yang ada saat ini. Saya hanya ingin katakan bila kompetisi masih lama dan kami akan menjalani lebih banyak pertandingan yang sulit. Kami harus lebih fokus dan bekerja ekstrakeras," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Piatek senior mengungkapkan kekecewaannya karena Milan enggan melepas anaknya. Padahal banyak yang mengajukan penawaran meski hanya ingin meminjam Piatek sampai akhir musim.
Tottenham Hotspur nyaris menggaet striker berjuluk Pistolero karena selalu bergaya mengacungkan pistol saat melakukan selebrasi ini. Namun rencana itu gagal. Pasalnya, Milan hanya bersedia melepas eks striker Genoa ini bila ada yang ingin membelinya.
Piatek sendiri berharap mendapat klub yang memberi kesempatan kepada dirinya bermain secara reguler. Pasalnya, dia ingin tetap dalam kondisi bagus saat membela Polandia di EURO 2020.
Hanya, dia juga menolak menyerah. Meski tak mudah merebut posisinya di lini depan Milan, Piatek optimistis bisa kembali menjadi pilihan pertama. Dia juga memilih mengabaikan kritikan dari media terkait ketajamannya yang menurun.
"Bagi jurnalis di Italia, kadang Anda menjadi orang suci di sepak bola. Tetapi di lain waktu, Anda bakal disebut pemain paling buruk. Namun saya bisa menerimanya. Kover di koran tak pernah mempengaruhi saya," kata Piatek.
"Di awal musim, kami memang sulit menciptakan peluang dan striker gagal mencetak gol. Apalagi klub sedang kacau. Semua pemain merasakannya. Namun kini kondisi kami sudah lebih membaik," ujarnya.
Musim ini, Piatek memang belum menunjukkan ketajamannya. Dia hanya mencetak lima gol selama 19 laga di berbagai kompetisi. Di musim lalu, Piatek mencetak 16 gol selama 40 pertandingan.[]