Paus Fransiskus Pimpin Dialog Antaragama di Mongolia

Mongolia adalah negara demokrasi muda dan Konstitusi negara itu menjamin kebebasan beragama
Paus Fransiskus (tengah) berbicara dalam acara bersama sejumlah pemimpin agama di Teater Hun, sekitar 15 kilometer dari Ibu Kota Mongolia, Ulan Bator, Minggu, 3 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/Andrew Medichini/AP Photo)

TAGAR.id, Ulan Bator, Mongolia - Paus Fransiskus akan menunjukkan dukungan terhadap dialog antaragama pada hari terakhir kunjungannya di Ibu Kota Mongolia, Ulan Bator, Minggu, 3 September 2023. Dalam kunjungan itu, Paus Francis berupaya membangun hubungan dengan China.

Acara pagi itu akan menyatukan 10 pemimpin agama-agama besar di Mongolia. Gelaran itu dilaksanakan pada saat paus yang berusia 86 tahun secara halus mengirim pesan ke negara tetangga, terutama China, bahwa spiritualitas itu sehat bagi masyarakat dan bukan ancaman.

Mongolia adalah negara demokrasi muda dan Konstitusi negara itu menjamin kebebasan beragama. Ada sekitar 1.400 umat Katolik di Mongolia dari populasi penduduk 3,3 juta jiwa. Hanya ada 25 imam dan hanya dua di antaranya adalah orang Mongolia.

Mayoritas orang Mongolia adalah penganut Buddha atau mempraktikkan Syamanisme.

Dengan mengunjungi negara Asia Tengah yang terisolasi itu, biarawan Yesuit asal Argentina itu tak hanya berharap menyemangati komunitas misionaris dan umat Katolik yang jumlahnya mungil, tapi juga menggunakan kehadirannya untuk memperbaiki hubungan antara Vatikan dan Beijing.

Partai Komunis China yang mengontrol ketat institusi-institusi keagamaan yang diakui, mewaspadai keberadaan Gereja Katolik di wilayahnya.

Tahun lalu, Takhta Suci Vatikan memperbarui kesepakatan dengan Beijing yang memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memberi pendapat dalam pengangkatan uskup di China.

paus disambut penari di mongoliaPaus Fransiskus disambut seorang penari saat tiba di Teater Hun untuk menghadiri pertemuan antaragama, di Ulan Bator, Mongolia, Minggu, 3 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/Pedro Pardo/AFP)

Peziarah persahabatan

Pada Sabtu (2/9), Mongolia menyambut pemimpin umat Katolik dunia itu dengan upacara yang menampilkan prajurit kehormatan dan barisan penunggang kuda berbaju besi dalam parade.

Dalam acara itu, Paus Fransiskus menyebut dirinya sebagai “peziarah persahabatan.” Dia juga memuji kebaikan negara tersebut, termasuk masyarakat nomadennya yang “menghormati keseimbangan ekosistem yang rapuh.”

".Dia mengatakan tradisi Syamanisme dan Buddha di Mongolia yang hidup berdampingan dengan harmonis bersama alam bisa membantu “upaya yang mendesak dan tidak dapat ditunda lagi untuk melindungi dan melestarikan planet Bumi”.

umat Katolik China sambut paus di MongoliaSejumlah umat Katolik China menyambut Paus Fransiskus dalam upacara penyambutan bersama Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh di Lapangan Sukhbaatar di Ulan Bator, Mongolia, Sabtu, 2 September 2023. (Foto: voaindonesia.com/Louise Delmotte/AP Photo)

Di Lapangan Sukhbaatar yang luas, banyak pengunjung berharap bisa melihat pemimpin 1,3 miliar umat Katolik di Dunia.

Salah satu di antara para pengunjung adalah warga Mongolia, Enkhtur Dagvadorj. Dia mengatakan Paus Fransiskus “tampaknya orang yang hebat. Dia benar-benar tokoh global.”

Lawatan Paus Fransiskus juga menarik perhatian para peziarah dari berbagai wilayah, termasuk umat Katolik China. Sebagian di antara mereka tampak melambaikan bendera China berwarna merah saat menunggu untuk melihat Paus.

Pada Minggu, 3 September 2023, sore, Fransiskus akan memimpin misa di dalam arena hoki es yang baru saja selesai dibangun. (ft)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Taiwan Berharap Paus Fransiskus Bantu Perbaiki Masalah Kebebasan Beragama dan HAM di China
Vatikan adalah salah satu dari hanya 13 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan
0
Paus Fransiskus Pimpin Dialog Antaragama di Mongolia
Mongolia adalah negara demokrasi muda dan Konstitusi negara itu menjamin kebebasan beragama