Patung Penghormatan Budak Seks Jepang di Berlin

Komunitas Korea di Berlin, Jerman, diperintahkan bongkar patung penghormatan terhadap perempuan Korea yang jadi budak seks Jepang selama PD II
Patung yang didedikasikan untuk penghormatan bagi para perempuan Korea yang menjadi budak seks Jepang selama Perang Dunia II, di kawasan pemukiman di Berlin pusat, Jerman, 9 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Markus Schreiber)

Jakarta - Pihak berwenang sebuah distrik di Berlin memerintahkan sebuah komunitas Korea setempat membongkar sebuah patung yang didedikasikan sebagai penghormatan bagi para perempuan Korea yang menjadi budak seks Jepang selama Perang Dunia II.

Dalam sebuah pernyataannya, pada hari Jumat, 9 Oktober 2020, pihak berwenang di distrik Mitte, Berlin, mengatakan bahwa penempatan patung itu melanggar apa yang disepakati sebelumnya.

Stephan von Dassel, Wali Kota Distrik Mitte, mengatakan patung yang menggambarkan perempuan Korea sedang duduk di sebelah kursi kosong itu memang diizinkan untuk dipertontonkan selama setahun sebagai patung perdamaian, atau pernyataan sikap menentang kekerasan seksual terhadap perempuan dalam konflik bersenjata. Namun kenyataannya, patung yang mulai dipertunjukkan September lalu itu digambarkan untuk menyorot kelakuan buruk militer Jepang pada Perang Dunia II.

“Ini membuat marah Jepang di tingkat nasional dan lokal, dan bahkan Berlin,” katanya. Von Dassel mengatakan asosiasi warga keturunan Korea di Mitte dberi waktu hingga 14 Oktober untuk membongkar patung itu.

Isu budak seks, yang istilahnya diperhalus menjadi perempuan penghibur, merupakan sumber utama pertikaian antara Jepang dan Korea Selatan. Sejumlah sejarawan mengatakan, puluhan ribu perempuan Korea dibujuk atau dipaksa menjadi budak seks di tempat-tempat pelacuran yang dioperasikan militer Jepang sewaktu Semenanjung Korea di bawah pemerintahan kolonial Jepang dari 1910 hingga 1945. (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
7500 Marinir AS Siap Perang, 4 Kapal Induk Nuklir Merapat di Semenanjung Korea
AS telah mengirimkan 4 kapal induk nuklir ke Semenanjung Korea, pesawat pembom B-1B Lancer, F-22 Raptor dan sejumlah pesawat tempur tercanggih lainnya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.