Pasangan Prabowo-Gibran Pilih Ngantor Saat Pembacaan Putusan Gugatan Pilpres 2024 di MK

Prabowo-Gibran memilih tetap ke kantor di tempat dinas masing-masing saat Mahkamah Konstitusi membacakan hasil gugatan Pilpres 2024.
Prabowo-Gibran Bertemu Usai Pengumuman Hasil KPU. (Foto: Tagar/Inatagram/@prabowo)

TAGAR.id, Jakarta - Pasangan Prabowo-Gibran memilih tetap ke kantor di tempat dinas masing-masing saat Mahkamah Konstitusi membacakan hasil gugatan Pilpres 2024. Gibran yang beberapa hari belakangan ada di Jakarta kini sudah kembali ke Solo.

"Kita ngantor seperti biasa saja," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin, 22 April 2024.

Gibran memang sudah di Jakarta sejak Jumat, 19 April 2024 hingga Minggu, 20 April 2024. Tapi, tidak ada informasi detail soal kegiatan apa saja yang dilakukan selama di Jakarta.

Gibran bertemu dengan Prabowo untuk membahas sejumlah hal. Dalam pertemuan itu pula, Prabowo ingin tetap bertugas seperti biasa saja saat putusan MK dibacakan.

"Arahan beliau itu, kita tetap berkantor seperti biasa," tambah dia.

Prabowo disebut tengah berkantor di Kementerian Pertahanan dan melanjutkan tugas sebagai Menhan. Dia juga tidak hadir di peringatan HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta.

Gibran juga belum mau bicara banyak soal rencana setelah putusan MK ini. Dia meminta semua pihak untuk menyaksikan bersama apa yang akan diputuskan MK.

"Apa pun hasilnya, keputusannya kita hormati," ujarnya.

"Saya mohon izin, teman-teman media untuk menyelesaikan tugas-tugas sebagai wali kota dulu ya," ucap dia. []

Berita terkait
Projo Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Peluang Merukunkan Elite Politik
menyebut rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu peluang untuk merukunkan tataran elite politik.
Prabowo: Tuduhan Menang Karena Bansos Tak Berdasar
Prabowo Subianto menyebut tuduhan bahwa dirinya dan Gibran memenangi Pilpres 2024 karena curang adalah tuduhan tak berdasar.
Prabowo Minta Pendukungnya Tak Lakukan Demo di Mana pun, Termasuk di MK
Capres 02 Prabowo Subianto meminta pendukungnya untuk tidak demonstrasi di depan Mahkamah Konstitusi (MK).