Parlemen Hungaria Menyetujui Keanggotaan Swedia dalam NATO

Keanggotaan Swedia di NATO didukung oleh 188 anggota parlemen Hungaria, sementara enam orang menentang dan tidak ada yang absen
PM Hungaria Viktor Orban berpidato di sesi parlemen, sebelum voting parlemen yang menyetujui aksesi Swedia ke dalam NATO, di Budapest, Senin, 26 Februari 2024. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Budapest, Hongaria - Parlemen Hungaria menyetujui keanggotaan Swedia ke dalam NATO pada Senin (26/2/2024), memuluskan jalan negara Nordik itu untuk menjadi anggota ke-32 aliansi pertahanan Atlantik utara.

Persetujuan Hungaria mengakhiri penundaan proses penerimaan Swedia sebagai anggota NATO yang telah berlangsung selama berbulan-bulan dan diberikan setelah Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengunjungi negara itu pada Jumat (23/2/2024), ketika kedua negara menandatangani sebuah kesepakatan senjata.

Keanggotaan Swedia di NATO didukung oleh 188 anggota parlemen Hungaria, sementara enam orang menentang dan tidak ada yang absen.

Pemerintahan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menghadapi tekanan dari sekutu-sekutunya di NATO agar segera menyetujui keanggotaan Swedia.

Stockholm meninggalkan kebijakan non-bloknya yang sudah lama dianut demi memperoleh keamanan yang lebih baik dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Invasi itu memicu lonjakan dukungan di kalangan warga Swedia agar negara mereka bergabung dengan NATO, terutama karena negara tetangga mereka, Finlandia, yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Swedia, dengan segera bergabung ke dalam aliansi tersebut.

Bergabungnya Swedia ke dalam NATO menjadi langkah bersejarah bagi negara Nordik yang netralitasnya terjaga melewati dua masa perang dunia dan panasnya konflik selama perang dingin.

Dalam pidato setelah parlemen Hungaria memberi persetujuan, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan, “Swedia kini meninggalkan netralitas dan prinsip non-bloknya yang sudah dianut selama 200 tahun. Ini merupakan sebuah langkah besar. Kita harus menganggapnya serius. Namun, ini juga sebuah langkah yang sangat alami. Keanggotaan NATO berarti kini kita bergabung bersama sejumlah besar negara demokrasi lain yang bekerja sama demi perdamaian dan kebebasan. Rumah baru di mana para tetangga bekerja sama demi keamanan dan sebuah kelompok negara yang, pada praktiknya, kita telah menjadi bagian darinya sejak lama.”

markas NATOIlustrasi - Keanggotaan NATO bertambah dengan masuknya Finlandia, sementara Swedia dan Ukraina masih menunggu (Foto: voaindonesia.com/AP)

Banyak warga Swedia juga merasa lega hari Senin (26/2/2024). Josefine Wallbom, mahasiswa ilmu politik berusia 23 tahun di Stockholm, mengatakan, “Saya senang. Saya rasa ini hal yang baik. Saya dan semua orang mungkin awalnya skeptis, tapi kini saya rasa ini arah yang benar.”

Duta besar AS untuk Hungaria, David Pressman, juga menyambut baik persetujuan Hungaria. “Keanggotaan Swedia di NATO akan memajukan keamanan Amerika Serikat, keamanan Hungaria dan keamanan Aliansi. Ini telah menjadi keputusan yang dipertimbangkan cukup lama dan kami nanti-nantikan. Proses diakhiri dengan cepat.”

Saat ditanya apakah kepercayaan antara Hungaria dengan sekutu-sekutunya di NATO telah pulih menyusul pemberian persetujuan oleh parlemen Hungaria atas keanggotaan Swedia, Pressman menghindar.

Ketika Finlandia bergabung dengan NATO tahun lalu, Swedia dibuat menunggu setelah Turki dan Hungaria, yang sama-sama menjalin hubungan yang lebih baik dengan Rusia dibanding anggota NATO lainnya, mengajukan keberatan atas pendaftaran keanggotaannya.

Ratifikasi Hungaria kini akan ditandatangani ketua parlemen dan presiden dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu, formalitas lainnya, seperti penyerahan dokumentasi aksesi di Washington, kemungkinan besar akan berjalan cepat. (rd/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Keanggotaan Swedia Sebagai Anggota NATO Tertunda
Ratifikasi Hungaria adalah penghalang terakhir bagi keanggotaan negara di kawaan Laut Utara (Nordik) ini