Pariwisata Meksiko Dihadang Pandemi Covid-19 Gelombang Ketig

Sektor pariwisata Meksiko berjuang keras untuk tetap bertahan dalam kondisi pandemi Covid-19 gelombang ketiga
Wisatawan tunggu giliran berfoto dengan patung figuratif yang berfungsi sebagai gapura karya seniman Afrika Selatan, Daniel Popper, berjudul, "Ven a la Luz" di resor Ahau Tulum, negara bagian Quintana Roo, Meksiko, 4 Januari, 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Emilio Espejel)

Jakarta – Sementara gelombang ketiga Covid-19 menyerang Ibu Kota Meksiko, Mexico City, industri pariwisata berjuang untuk tetap bertahan. Diharapkan restoran, hotel, dan tempat-tempat tujuan wisata dapat terus beroperasi melalui program ‘Aktifkan Tanpa Berisiko’ yang dicanangkan di negara itu.

Dari reruntuhan Aztec hingga restoran kelas dunia Mexico City memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada wisatawan dari seluruh dunia. Kota itu juga menawarkan wisata budaya yang luas, mulai dari teater, museum dan konser serta banyak tempat untuk berbelanja.

Menurut Dinas Pariwisata Mexico City, pada tahun-tahun yang baik pariwisata menghasilkan sekitar 8,5 persen dari produk domestik bruto, 6 miliar dolar AS sumbangan pada ekonomi dan 350.000 tenaga kerja.

Namun, setelah pandemi melanda, tahun 2020 mencatat angka okupansi hotel terendah dan akibatnya sumbangan pada ekonomi juga turun drastis. Semua tempat tujuan wisata, restoran, hotel, dan bahkan jalan-jalan ditutup mulai Maret tahun itu.

Tapi sekarang pemandangannya jauh lebih baik dan kota ini sekali lagi mulai ramai dengan turis dari seluruh dunia.

Mateo Valdez yang berusia 27 tahun dari Peru tidak ingin melewatkan kesempatan mengunjungi Mexico City untuk pertama kalinya, meskipun ancaman Covid-19 terus berlanjut, “Bagi saya datang ke Meksiko adalah pengalaman yang aman dengan tindakan pencegahan seperti memakai masker, berada di ruang terbuka, dan menjaga jarak sosial, tetapi kita harus beradaptasi dan terus bergerak maju. Datang ke Meksiko telah menjadi pengalaman yang menyenangkan bahkan di tengah pandemi.”

Musisi keliling Los CompasMusisi keliling "Los Compas" mencari turis untuk mengamen di pantai Mamitas, di Playa del Carmen, negara bagian Quintana Roo, Meksiko, 5 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Musim panas ini Ibu Kota Meksiko itu mencatat tingkat hunian hotel 40 persen, yang berarti satu setengah juta turis yang menginap di hotel. Satu juta di antaranya adalah orang asing dan Bandara Internasional Benito Juarez sekarang beroperasi pada tingkat pra-pandemi.

Pihak berwenang kini bekerja keras untuk mempromosikan Mexico City secara internasional di mana semuanya sekarang berjalan dan beroperasi, sambil menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Masker harus dipakai, sanitiser terlihat di seluruh hotel dan restoran dan pemeriksaan suhu tubuh tersebar di mana-mana.

Ana Paula Arteaga dari Ekuador mengunjungi Museum Antropologi Mexico City dan senang melihat semuanya terbuka.

“Karena pandemi semuanya tutup, tetapi saat ini ada prioritas bahwa tempat-tempat itu terbuka bagi pengunjung, sehingga lebih banyak orang yang bisa datang, karena tidak ditutup untuk pariwisata. Dan juga, begitulah caranya bagi negara untuk mengaktifkan kembali ekonominya, melalui pariwisata,” jelasnya.

Turis berfoto di depan Gereja MaradonaTuris berfoto di depan Gereja Maradona di San Andres Cholula, negara bagian Puebla, Meksiko, 18 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Tetapi usaha-usaha kecil berjuang untuk bertahan hidup di tengah gelombang ketiga Covid-19. Meskipun restoran-restoran membuka jalan-jalan untuk dijadikan tempat bersantap bagi pengunjung, seperti di lingkungan Condesa yang trendi, penurunan jumlah pengunjung masih belum terelakkan.

Pelayan bar lokal Fermin Perez menjelaskan, “Pandemi sangat mempengaruhi kami. Dulu pekerja kami 15 orang, sekarang tinggal 10 orang dan turis tidak datang seperti dulu. Sebelumnya, kami menerima banyak turis. Saat ini, dengan pandemi ini, pemasukan kami rendah, bisnis turun, turun, turun. Tidak ada pelanggan dan kami harus berjuang keras.”

Otoritas Mexico City telah memperkenalkan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk semua tempat wisata, dan mempercepat vaksinasi untuk orang-orang yang bekerja di sektor itu.

Pihak berwenang juga telah meluncurkan program yang disebut “Activar Sin Arriesgar” (Aktifkan Tanpa Berisiko) dalam upaya menjaga tempat-tempat wisata dan acara-acara terbuka dengan cara yang aman.

Akhir tahun ini, acara-acara sosial penting menurut rencana akan dilanjutkan untuk meningkatkan sektor pariwisata, termasuk Formula 1, Perayaan Kemerdekaan pada bulan September dan parade Hari Arwah (lt/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Anak-anak yang Dicegat di Perbatasan AS dan Meksiko Capai Rekor
Jumlah anak-anak yang bermigrasi sendiri dan diciduk oleh otoritas imigrasi AS di perbatasan dengan Meksiko capai rekor tertinggi
Meksiko Gugat Produsen Senjata Api di Amerika Serikat
Pemerintah Meksiko tuntut pabrik dan distributor senjata A) dengan alasan praktik dagang mereka picu pertumpahan darah yang luar biasa di Meksiko
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.