Paparan Visi Misi Eramas dan Djoss Batal, Ini Kata Panwas Medan

"Kami datang bukan untuk membatalkan, tetapi mencegah terjadinya pelanggaran sesuai dengan peraturan KPU," kata Hendry.
Ketua Panwaslu Sumut, Hendry Sitinjak temui penggagas Dialog Interaktif Pemaparan Visi Misi, Paslon Gubernur Eramas dan Djoss di GBI Rumah Persembahan Jalan Jamin Ginting Medan, Kamis (22/2). (Wes)

Medan, (Tagar 22/2/2018) - Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Medan, Hendry Sitinjak mendatangi GBI Rumah Persembahan di Jalan Jamin Ginting KM 11, 5 Simpang Selayang Medan, tempat akan digelarnya Dialog Interaktif Pemaparan Visi dan Misi Pasangan Calon Gubernur Sumatera Utara 2018-2023 oleh Lembaga Keumatan dan Lembaga Gereja di Sumatera Utara, Kamis (22/2).

"Kami datang bukan untuk membatalkan, tetapi mencegah terjadinya pelanggaran sesuai dengan peraturan KPU," kata Hendry.

Hendry menjelaskan, ketentuan zonasi kampanye telah diatur oleh KPU, seharusnya panitia berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu maupun pihak Kepolisian. Menurutnya, kegiatan pemaparan visi dan misi yang mengundang banyak orang dan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh KPU berpotensi terjadinya pelanggaran yang bisa saja diancam pidana.

"Kebetulan tempat acara di wilayah kerja saya, saat ini giliran Paslon Eramas berkampanye di Zona 1, Medan. Takutnya nanti terjadi salah ucap oleh siapapun ketika berbicara di podium, apalagi yang mengadakan lembaga gereja, kita tak mau ada isu Sara berhembus," tegasnya.

Sebelumnya Panitia telah menghubungi Bawaslu Sumut, mengenai rencana kegiatan dan menjelaskan bahwa kegiatan tidak akan membagikan spanduk, flyer dan alat peraga lainnya dalam acara tersebut. Surat pun sudah dilayangkan kepada paslon, bahkan publikasi melalui media cetak dan elektronik telah dilakukan panitia.

"Kami tidak menyalahkan kedua pasangan calon, mereka sebenarnya sudah bersedia. Tidak kurang dari 24 jam peristiwa ini terjadi. Sebenarnya, Eramas sudah memastikan kehadirannya, namun sekitar 8.30 WIB. Pak Edy telepon saya, tidak bisa hadir karena nanti bisa di diskualifikasi, sementara Rajek Shah berada diluar kota. Dan Pak Djarot menghadiri Munas PDIP di Bali," ujar RE Nainggolan, selaku penggagas kegiatan.

Lanjut, RE Nainggolan, pihaknya hanya ingin mendengarkan visi misi calon, mengenai pengentasan penganguran, lapangan kerja, narkoba dan masalah lingkungan hidup. Berharap pemilukada sumut yang terbaik dan warga berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan Suara. (wes)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.