Pantai Bulbul Ramah untuk Wisatawan Muslim

Pantai Bulbul di Balige ramah disambangi wisatawan muslim, ada fasilitas mushola dan kedai muslim yang menawarkan makanan halal.
Sejumlah wisatawan muslim mengunjungi Pantai Bulbul, Balige, Minggu, 7 Juli 2019. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Balige - Minggu pagi, puluhan pengunjung sudah tiba di Pantai Bulbul. Ada yang datang bersama keluarga mengendarai mobil pribadi, ada juga yang datang per grup dengan menyewa bus pariwisata. Di antara mereka tak sedikit yang merupakan wisatawan muslim.

"Dari mana, pak?" tanya Eva Simanjuntak, keluarga salah satu pengelola homestay kepada seorang laki-laki paruh baya yang datang bersama keluarganya.

"Dari Medan, berangkat jam 11 malam biar dapat tempat," kata bapak yang mengenakan topi peci itu dengan logat Jawa, Minggu, 7 Juni 2019.

Beberapa orang juga datang dari Riau, yang memanfaatkan waktu liburan sekolahnya untuk liburan.

"Kemarin baru dari Aek Sijorni di Sidimpuan. Kebetulan ada teman orang sini yang bilang kalau lewat Balige ke Pantai Bulbul aja kalau mau liburan," kata Andi, pengunjung yang baru tiba di Pantai Bulbul, Minggu pagi itu. Ia datang dengan mobil pribadi bersama keluarganya.

Ada banyak alasan wisatawan ke Pantai Bulbul, selain murah meriah, pemandangan Danau Toba dari sini tak kalah indah. Pengunjung juga bisa berenang di pantai berpasir putih.

Beberapa permainan juga dapat menjadi aktivitas wisata yang menyenangkan, seperti kano, banana boat, speed boat dan kapal pesiaran untuk mengitari pantai.

Bagi wisatawan muslim, tersedia fasilitas mushola dan ada juga kedai muslim yang menawarkan makanan halal.

Tapi, sebagian besar kedai di Pantai Bulbul menyediakan makanan halal, seperti nasi goreng, atau mie instan.

Menurut Berton Simangunsong, salah satu pengusaha pariwisata di Pantai Bulbul, tak jarang wisatawan muslim menginap di rumah tinggal yang sekaligus dijadikan homestay. Umumnya mereka adalah keluarga, yang datang dari berbagai daerah, seperti Medan, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Padangsidimpuan bahkan dari Jakarta, Bandung dan Pekanbaru.

"Apalagi di sini kita tak bikin harga mahal-mahal, cuma Rp 200.000/malam. Soal makan, mereka bisa makan di kedai di sekitar pantai. Enaknya, kalau mereka menginap di homestay, paginya mereka bisa langsung pergi berenang ke pantai, gak jauh-jauh," kata pemilik Eflyn Homestay itu kepada Tagar, Minggu, 7 Juli 2019.

Mama Devi, pengunjung Eflyn Homestay mengatakan, jika berlibur ke Pantai Bulbul, mereka selalu menginap, minimal semalam.

"Sampai sore, langsung ngepantai, malamnya istirahat di homestay, besok paginya ke pantai lagi mandi-mandi, menjelang siang jalan lagi," kata pengunjung yang datang dari Medan bersama keluarganya.

"Ini sudah kali kedua di sini," sambung ibu yang datang bersama suami dan tiga putrinya dari Medan.

Sehabis dari Pantai Bulbul, mereka akan melanjutkan liburan keluarga ke Kebun Teh Sidamanik dan mengunjungi pemandian Bah Sidamanik di Kabupaten Simalungun.

"Rencananya nanti bawa ajak keluarga liburan ke sini lagi, kami mau menginap di sini lagi," kata perempuan Sunda yang menikah dengan orang Batak itu. []

Caption:

Sejumlah wisatawan muslim mengunjungi Pantai Bulbul, Balige, Minggu 7 Juli 2019. (Foto: Tagar/Tonggo Simangunsong)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.