Panglima TNI Tegaskan KLB Campak Asmat Sudah Teratasi

Panglima TNI tegaskan KLB campak Asmat sudah teratasi. "Saya katakan permasalahan penyakit campak sudah selesai, tinggal kita terus memantau," ujarnya.
KOTA AGATS ASMAT: Foto udara hamparan rumah di atas rawa dan sungai di kota Agats Kabupaten Asmat, Papua, Senin (29/1). Kota Agats yang berdiri di atas tanah berlumpur dan rawa ini merupakan ibukota dari Kabupaten Asmat dan memiliki sarana jalan dari papan. (Foto: Ant/M Agung Rajasa).

Timika, (Tagar 1/2/2018) – Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua sudah teratasi melalui keterlibatan Satgas Kesehatan TNI-Polri, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Daerah.

"Saya katakan permasalahan penyakit campak sudah selesai, tinggal kita terus memantau dan mengawasi sehingga masyarakat terutama anak-anak yang terkena campak maupun gizi buruk benar-benar sembuh dan diberikan asupan gizi yang memadai," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Timika, Kamis (1/2).

Panglima TNI pada Kamis (1/2) pagi bersama rombongan menggunakan tiga pesawat yaitu pesawat Casa TNI AL, pesawat Casa TNI AU, dan helikopter Bell TNI AD terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Ewer, Asmat.

Dari Bandara Ewer Asmat, Panglima TNI bersama rombongan bertolak menuju RSUD Asmat di Kota Agats menggunakan kapal untuk menemui anak-anak yang masih dirawat.

Panglima TNI juga meninjau Posko Tim Kesehatan Terpadu dan menerima laporan soal penanganan pasien campak dan gizi buruk yang telah dilakukan oleh Tim Kesehatan Terpadu yang melibatkan berbagai instansi terkait.

Marsekal Hadi mengatakan, Tim Kesehatan Terpadu telah menangani lebih dari 600 anak-anak dan balita yang terserang campak dan gizi buruk selama operasi kemanusiaan di Asmat.

Selain itu, sebanyak 13.336 orang, terutama anak-anak dan balita yang bermukim pada 224 kampung atau desa telah diberikan vaksinasi campak. Jumlah pasien yang kini berobat atau dirawat di RSUD Asmat juga telah berkurang drastis, tinggal beberapa orang saja.

"Sekarang tugas kita yaitu memantau dan mengawasi terus masyarakat yang ada di 224 desa itu. Karena yang sakit sudah tidak ada maka kita terus mengawasi. Jangan sampai disuntik lalu disuruh pergi tanpa diawasi," kata Panglima TNI.

Meski secara umum KLB campak dan gizi buruk di Asmat sudah bisa teratasi, namun Panglima TNI tetap memerintahkan prajuritnya untuk tetap menggelar misi kemanusiaan di Asmat selama 270 hari atau hampir setahun.

"Jadi, pelayanan medis bagi warga Asmat tetap dilanjutkan, kita tidak boleh hanya mengobati tetapi harus tetap dimonitor agar tidak muncul lagi wabah tersebut," ucapnya.

Terkait misi kemanusiaan di Asmat tersebut, Panglima TNI meminta agar akses komunikasi ke 224 desa setempat agar segera dibuka.

"TNI akan membantu membuka jalur transportasi dengan mengerahkan Kapal Angkatan Laut yang besar maupun yang lebih kecil melalui sungai dan rawa-rawa untuk masuk ke 224 Kampung di Asmat," kata Panglima TNI.

Tim Satgas Kesehatan TNI juga diminta mendukung penyediaan sarana transportasi bagi masyarakat yang memerlukan, terutama pasien gawat darurat yang segera dirujuk ke RSUD Asmat di Kota Agats.

Selain itu, TNI juga akan memberikan pendampingan bagi masyarakat untuk bisa bercocok tanam guna mendukung ketahanan pangan mereka.

"Apabila ada masalah yang tidak dapat ditangani di Asmat bisa langsung dikomunikasikan melalui visat TNI di Cilangkap untuk dikomunikasikan dengan Puskes TNI, selanjutnya diambil langkah-langkah yang cepat dan tepat," pinta Panglima TNI.

"Kalau masyarakat membutuhkan pendampingan untuk pendidikan, kami akan dukung. Saya juga sudah memerintahkan agar kapal perang dan kapal TNI AL merapat ke Asmat agar dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang tersebar pada 224 desa," imbuhnya.

Usai melaksanakan kunjungan kerja ke Asmat, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama rombongan pada Kamis siang melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Biak Numfor. (ant/yps)

Berita terkait
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).