TAGAR.id - Mantan Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat mengatakan kepada anggota Kongres AS pada Selasa, 18 April 2023, bahwa Covid-19 yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia yang bocor dari laboratorium di Wuhan, China, dan merupakan “satu-satunya” penjelasan yang kredibel untuk menjelaskan asal mula pandemi tersebut.
Laporan situs independen, worldometers, menunjukkan sampai tanggal 23 April 2023 jumlah kumulatif kasus virus corona (Covid-19) di dunia mencapai 686.456.980 dengan 6.859.517 kematian.
“Penilaian saya sebagai orang yang memiliki akses sebanyak siapa pun ke intelijen pemerintah kami selama tahun pertama pandemi telah dan terus berlanjut, bahwa kebocoran laboratorium adalah satu-satunya penjelasan yang secara kredibel didukung oleh kecerdasan kita, oleh sains, dan oleh akal sehat,” ujar mantan Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe.
Ratcliffe, yang juga mantan anggota kongres dari Texas, yang menjabat sebagai direktur intelijen nasional kedua dan terakhir dalam pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa CIA secara tidak adil tidak akan membuat penilaian dengan keyakinan apa pun tentang asal-usul Covid-19.
“Sekitar tiga setengah tahun kemudian, satu-satunya penilaian yang masuk akal yang dapat dibuat oleh badan tersebut (CIA) dengan tingkat kepercayaan apa pun adalah bahwa virus yang membunuh lebih dari satu juta orang Amerika itu berasal dari laboratorium China yang penelitiannya mencakup pekerjaan untuk militer China.”
“Penilaian seperti itu jelas akan memiliki implikasi geopolitik yang sangat besar yang saya yakini tidak ingin dihadapi oleh pemerintah saat ini secara langsung,” tambahnya.
Kesaksian itu muncul selagi DPR yang dikuasai Partai Republik bergerak maju dengan sidang pengawasan kongres yang kuat terhadap pemerintahan Biden.
Presiden Joe Biden pada bulan Maret menandatangani RUU bipartisan yang mengarahkan pemerintah federal untuk mendeklasifikasi data intelijen sebanyak mungkin tentang asal-usul Covid-19, lebih dari tiga tahun setelah dimulainya pandemi. (lt/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []