Solo - Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Jawa Tengah, Umar Hasyim mengatakan munculnya nama Gibran Rakabuming dalam bursa calon Wali Kota Solo 2020 justru akan menimbulkan persepsi negatif terutama untuk Jokowi.
"Mas Gibran jangan sekarang karena akan merusak citra dia sebagai pemuda yang mandiri. Walaupun Pak Jokowi tidak ikut campur, masyarakat tetap akan memandang Mas Gibran menang karena bantuan bapaknya," ujar Umar Hasyim saat ditemui Tagar, Selasa, 30 Juli 2019.
Gibran Rakabuming putra sulung Jokowi terjaring dalam survei Universitas Slamet Riyadi, masuk empat besar terpopuler dengan penerimaan tinggi sebagai calon Wali Kota Solo 2020. Bukan hanya Gibran, Kaesang Pangarep putra bungsu Jokowi juga masuk empat besar terpopuler dalam survei yang sama.
Umar menyarankan Gibran menahan diri. Kalau mau mencalonkan sebagai Wali Kota Solo sebaiknya menunggu Jokowi selesai. Setelah Jokowi tidak lagi menjadi Presiden Indonesia. Setelah 2024. Hal ini menurutnya penting untuk menghindari kesan aji mumpung.
Walaupun Pak Jokowi tidak ikut campur, masyarakat tetap akan memandang Mas Gibran menang karena bantuan bapaknya.
Nama Gibran Rakabuming Raka masuk bursa pemilihan Wali Kota Surakarta atau Solo pada 2020-2025 versi Universitas Slamet Riyadi (Unsri). Gibran tidak sendiri. Sang adik bungsu, Kaesang Pangarep, juga tak luput dari jajaran calon pemimpin Kota Solo.
Sebelumnya, Ketua Umum Nasional Brigade #01 relawan Jokowi-Ma'ruf Amin, Diah Warih Anjari menyatakan dukungan kepada Gibran Rakabuming putra sulung Jokowi untuk maju dalam pemilihan Wali Koto Solo 2020.
Diah mengatakan munculnya ayah Jan Ethes Srinarendra itu bisa menambah referensi dan alternatif calon wali kota bagi warga Solo.
"Kalau benar-benar maju kita dukung. Sekarang tinggal keputusan Gibran seperti apa dan kendaraan politik yang digunakan dari mana sejauh ini belum terlihat," ujar Diah Warih kepada Tagar, Selasa 30 Juli 2019. []
Baca juga: